Breaking News:

Kasus Novel Baswedan

Tanya Apa yang Salah dari Ekspresi Novel Baswedan, Haris Azhar: Mata Itu Menunjukkan Kekejaman

Aktivis HAM Haris Azhar mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase/Kompas.com
Haris Azhar (kiri) dan Novel Baswedan (kanan). Haris Azhar mengungkap kejanggalan di balik penangkapan penyerang Novel Baswedan. 

TRIBUNWOW.COM - Aktivis HAM Haris Azhar mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Haris Azhar dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (18/6/2020).

Seperti diketahui, serangan pada 11 April 2017 mengakibatkan kebutaan pada mata sebelah kiri dan penurunan fungsi penglihatan pada mata kanan Novel.

Aktivis HAM Haris Azhar menanggapi komika Bintang Emon yang diserang 'buzzer' setelah mengkritik kasus Novel Baswedan, dalam acara Dua Sisi, Kamis (18/6/2020).
Aktivis HAM Haris Azhar menanggapi komika Bintang Emon yang diserang 'buzzer' setelah mengkritik kasus Novel Baswedan, dalam acara Dua Sisi, Kamis (18/6/2020). (Capture YouTube Talk Show TvOne)

 

Ali Ngabalin Tak Salahkan Bintang Emon, Haris Azhar: Salah Negara Enggak Selesaikan Novel sejak Awal

Kedua terdakwa yang merupakan anggota polisi, Rahmad Kadir Mahulette dan Rony Bugis kemudian dituntut 1 tahun penjara pada Kamis (11/6/2020).

Menanggapi hal itu, Haris Azhar menyoroti komika Bintang Emon yang diserang akun anonim (buzzer) setelah mengkritik kasus Novel Baswedan.

Menurut Haris, sudah banyak aktivis dan suara kritis yang diserang saat menyampaikan sikap terkait kebijakan pemerintah.

"Itu contoh kecil aja. Ada ratusan kasus lainnya yang orang dipidanakan karena ekspresinya melalui sosial media lewat Undang-undang ITE," jelas Haris Azhar.

Ia menyebutkan sudah wajar manusia mengungkapkan ekspresi dari emosi yang tengah dirasakannya.

"Ekspresi ini tanpa kita bicara soal mekanisme, dia adalah natural, alamiah. Manusia itu ekspresif," jelasnya.

"Muka diam saja berekspresi, apalagi jika seseorang dilengkapi dengan emosi," lanjut Haris.

"Apalagi ketika dia diberikan kesadaran tentang haknya," tambahnya.

Haris memaparkan orang berhak berekspresi ketika haknya diabaikan, apalagi ketika berurusan dengan hukum.

"Jadi ketika orang-orang tertentu tidak dihiraukan oleh mekanisme, mekanisme itu berjalan tidak seperti di aturan hukum, ya orang boleh berekspresi," paparnya.

Refly Harun Benarkan Bintang Emon terkait Anehnya Kasus Novel Baswedan: Enggak Mungkin Iseng

Haris mempertanyakan hal yang salah dari sikap Novel Baswedan terhadap serangan yang ditujukan kepadanya.

Ia juga menyinggung akibat penyiraman air keras terhadap kedua mata Novel.

Halaman
123
Tags:
Novel BaswedanHaris AzharAir KerasKPK
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved