Breaking News:

Terkini Internasional

India Mengklaim Pasukannya Dimutilasi Setelah Dihajar dengan Tongkat Berpaku oleh Tentara China

India mengklaim bahwa pasukannya dimutilasi setelah setelah dipukuli sampai mati oleh pasukan Tiongkok dalam bentrokan di perbatasan Himalaya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AFP
Perbatasan negara India dan China, di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya. Pada Sabtu 9 Mei 2020 terjadi ketegangan hingga terjadi baku hantam antara tentara India dan China. 

TRIBUNWOW.COM - India mengklaim bahwa pasukannya dimutilasi setelah setelah dipukuli sampai mati oleh pasukan Tiongkok dalam bentrokan di perbatasan Himalaya, Senin (16/6/2020) malam.

Pihak India juga mengungkapkan adanya tongkat paku yang digunakan dalam perkelahian tersebut.

Meski pertempuran tersebut memakan korban jiwa, namun tidak ada senjata militer yang digunakan.

Protes anti-China merebak di India, masyarakat melakukan boikot dan membakar foto pemimpin China, Xi Jinping.
Protes anti-China merebak di India, masyarakat melakukan boikot dan membakar foto pemimpin China, Xi Jinping. (EPA/ Sanjeev Gupta)

Dari Citra Satelit, Terungkap Pergerakan Tentara China di Perbatasan India, Diduga Bendung Sungai

Dilansir dailymail.co.uk, Kamis (18/6/2020), Dua puluh orang India dikatakan tewas dalam bentrokan yang terjadi di lembah Galwan, Ladakh, bagian barat pegunungan Himalaya.

Sementara China mengatakan pihaknya menderita 43 korban, tetapi tidak merinci apakah ada di antara orang-orangnya yang tewas dalam peristiwa tersebut.

India juga mengklaim bahwa setelah pasukannya tak sadarkan diri dihantam dengan pentungan bertabur paku, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok memutilasi mayat mereka.

Namun, kedua belah pihak menyetujui tidak adanya peluru yang ditembakkan sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 km dari Line of Actual Control (LAC).

Diketahui, LAC merupakan garis khayal yang menunjukkan perbatasan India dan China yang ditarik dari lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.

Menanggapi klaim China atas lembah tersebut, Juru Bicara Kementerian Urusan Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk menangani situasi dengan bertanggung jawab.

"Membuat klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertahankan bertentangan dengan pemahaman ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kedua pihak saling menuduh sebagai pemicu bentrokan antar pasukan di tanah sengketa tersebut.

Laporan-laporan media mengatakan perwira senior militer dari kedua belah pihak bertemu pada hari Rabu untuk meredakan situasi, tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut.

Bentrok Bersenjatakan Kayu dan Batu, Berikut Alasan Tentara India dan China Tak Pakai Alat Militer

Para prajurit India, termasuk seorang kolonel, meninggal karena cedera parah dalam paparan suhu di bawah nol daerah itu.

Bentrokan itu juga meningkatkan ketegangan di wilayah yang disengketakan yang dimulai sejak awal Mei.

Para pejabat India mengatakan tentara China melintasi perbatasan di tiga titik berbeda, mendirikan tenda dan pos jaga dan mengabaikan peringatan untuk pergi.

Halaman
123
Tags:
IndiaChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved