Breaking News:

Virus Corona

Soal Pasar Sulit Tertib, Prof Wiku Sampaikan Kritik PSBB Dilonggarkan: Enggak Usah Cepat-cepat

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menilai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak perlu terburu-buru dilonggarkan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Najwa Shihab
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menilai PSBB tidak perlu terburu-buru dilonggarkan, dalam Mata Najwa, Rabu (10/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menilai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak perlu terburu-buru dilonggarkan.

Hal itu ia sampaikan saat menanggapi ramainya pasar setelah PSBB mulai dilonggarkan di DKI Jakarta.

Seperti diketahui, PSBB diterapkan untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Warga berbelanja mainan di Pasar Grmbrong, di Jalan Jenderal Basuki Rachman, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020).
Warga berbelanja mainan di Pasar Grmbrong, di Jalan Jenderal Basuki Rachman, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). (Warta kota/Henry Lopulalan)

Pasar Minggu Kota Bengkulu Acuhkan Protokol Kesehatan Covid-19, Pedagang: Hanya Tuhan yang Tahu Lah 

Dilansir TribunWow.com, Prof Wiku menjelaskan hal tersebut dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (10/6/2020).

Awalnya, presenter Najwa Shihab membacakan pertanyaan dari warganet tentang regulasi pasar.

Seperti diketahui, dalam operasional pasar dan pusat perbelanjaan lainnya harus diterapkan protokol kesehatan.

"Pasar gimana, ya? Dibatasi penjualnya atau dibatasi pembeli yang bisa masuk ke pasar?," kata Najwa Shihab.

Ia menanyakan regulasi pasar tersebut ke Wiku Adisasmito.

"Secara umum, Prof Wiku, adakah aturan yang lebih tegas atau lagi-lagi ini tergantung kondisi dan pemda masing-masing?" tanya Najwa.

Wiku Adisasmito menilai sebetulnya tidak perlu terburu-buru melakukan pelonggaran PSBB.

"Sebenarnya begini, enggak usah cepat-cepat melakukan pembukaan atau relaksasi itu dulu," jelas Wiku Adisasmito.

Ia memberi contoh langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah mencoba simulasi pasar dengan protokol kesehatan.

"Pertama adalah lakukan simulasinya dulu," kata Wiku.

Enggan Buru-buru Lakukan New Normal, Ganjar Ancam Pedagang Pasar: Kalau Gak Bisa Diatur Kami Tutup

Hal itu ia sampaikan mengingat banyaknya kalangan yang terlibat dalam operasional pasar.

"Membuka pasar, misalnya. Isinya 'kan bukan hanya pedagang, tapi ada juga pengunjung, alat transportasi yang menuju ke situ, ada pemasok," jelas Wiku.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19pembatasan sosial berskala besar (PSBB)Gugus TugasDKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved