Virus Corona
Bayangkan Diri Jadi Warga Tak Mampu yang Terima Bantuan 10 Kg Beras, Risma: Bisakah Kira-kira Hidup?
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma mengungkap alasan memilih untuk menghentikan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayahnya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
"Kalau kemarin banyak yang mengeluh ke saya ingin kehidupan normal, tapi dengan protokol kesehatan ketat. Ayo kita lakukan. Kita harus jaga kepercayaan itu dan tidak boleh sembrono," ujar Risma.
Ia menekankan bahwa dengan adanya kepercayaan tersebut, beban masyarakat dan pemerintah kota semakin berat.
Karena, warga dan pemkot harus bisa menjaga amanah untuk dapat menekan penyebaran Virus Corona di Surabaya.
"Ini justru malah lebih berat karena di pundak kita terdapat kepercayaan, ayo kita jaga. Tidak boleh lengah dan sembrono," kata Risma.
• Istri Sah ASN yang Ditemukan Pingsan dengan Selingkuhannya Ungkap Pengakuan soal Gonta-ganti Wanita
Untuk melanjutkan upaya penanggulangan Covid-19 setelah PSBB berakhir, Risma beserta jajarannya telah menyiapkan beberapa skenario.
Di antaranya adalah perkuatan kampung Wani Jogo Suroboyo dan protokol kesehatan tertentu yang diberlakukan di seluruh tempat.
Oleh karenanya, Risma mengajak seluruh warga, khususnya yang berada di Surabaya untuk patuh dan tertib terhadap protokol tersebut.
• Alasan Utama Risma Minta PSBB Surabaya Diakhiri: Kalau Mal Terus Sepi Pegawainya Bisa Dipecat
"Kita harus selalu disiplin, tolong ini diperhatikan. Saya sudah membuat protokol kesehatan untuk semua tempat, tolong diikuti dan dipatuhi. Ayo kita perkuat Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk menjaga diri kita dan tetangga kita," tegas Risma.
Risma menekankan bahwa masa transisi yang akan dicanangkan di Surabaya merupakan tanggung jawab bersama.
Ia meminta kesadaran dari tiap-tiap masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga serta menyadari kondisi tubuh sehingga dapat segera meminta perawatan jika dirasa sakit.
"Sekali lagi, ini amanah bagi warga Surabaya, karena itu kita harus jaga kepercayaan dan amanah ini, jangan sampai kita sembrono. Makanya, kalau kita sudah merasakan sakit, segera periksa dan berobat. Kita harus menjaga diri kita masing-masing supaya tidak sakit. Kalau sakit, ya nanti kita tidak bisa kerja untuk cari uang lagi," tandasnya.
Sementara itu, pada kesempatan lain, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menyebutkan bahwa setelah PSBB berakhir, Surabaya Raya akan memasuki masa transisi.
Masa transisi untuk menuju tatanan normal baru tersebut akan berlaku selama dua minggu.
Adapun aturan terkait penetapan tersebut masih akan melalui pembahasan lebih lanjut.
"Besok regulasinya akan dibahas oleh kepala daerah di sini," kata Heru seusai rapat evaluasi PSBB di Gedung Grahadi, Senin (8/6/2020).
"Masa transisi menuju new normal untuk wilayah Surabaya Raya dua pekan," ujarnya.
Menurut Heru, keputusan untuk menghentikan PSBB tersebut adalah keputusan bersama dari Wali Kota Surabaya, Bupati Gresik dan Sidoarjo.
"Gubernur Jawa Timur dalam hal ini hanya fasilitator saja," terangnya.(TribunWow.com/Mariah Gipty/Noviana)