Breaking News:

Virus Corona

Bayangkan Diri Jadi Warga Tak Mampu yang Terima Bantuan 10 Kg Beras, Risma: Bisakah Kira-kira Hidup?

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma mengungkap alasan memilih untuk menghentikan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayahnya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Risma ketika melakukan sambungan video dengan acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (9/6/2020). Dalam kesempatan itu Risma sempat membayangkan diri menjadi seorang warga kurang mampu. 

"Bisakah kira-kira kita hidup, sedangkan kemarin saat dia bekerja itu pendapatannya itu bisa dimakan untuk sehari," ujar dia.

Risma Minta PSBB Surabaya Dicabut, Khofifah Singgung Covid-19 Masih Tinggi: Optimisme Memang

Bisakah mereka bertahan hidup apalagi tidak semua orang bisa memiliki uang tabungan.

"Dia enggak ada potensi untuk nabung, dia tidak ada potensi, mungkin dia bisa nabung emas, tapi enggak bisa jual karena tidak ada toko yang buka, toko emas," ungkapnya.

Meski demikian, Wali Kota 58 tahun ini menegaskan akan memperketat disiplin kesehatan di wilayahnya.

"Jadi karena itu yang kita lakukan adalah kami membuat protokol-protokol yang sangat ketat, jadi semua kita semua staf saya sebar."

"Untuk memantau ini laporannya ada semua bagaimana di pertokoan, bagaimana di mal, bagaimana di pasar," ucapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-14.08:

Risma Sebut Masa Transisi seusai PSBB Malah Lebih Berat

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, Jawa Timur resmi dihentikan, Senin (8/6/2020).

Pemberhentian tersebut resmi diumumkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat evaluasi bersama di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Keputusan berakhirnya PSBB itu diambil setelah melalui kesepakat bersama tiga kepala daerah yang terlibat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

 Alasan Khofifah Hentikan PSBB Surabaya meski Tingkat Penularan Lebih Tinggi dari Jakarta

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebutkan bahwa dengan berakhirnya PSBB, beban masyarakat malah akan semakin berat karena harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dilansir Kompas.com, Selasa (9/6/2020), dalam sebuah konferensi pers yang digelar di rumah dinasnya, Risma bersyukur PSBB tidak diperpanjang.

Ia menyinggung adanya pihak-pihak yang mengeluhkan status PSBB Surabaya Raya dan meminta PSBB tersebut dihentikan.

Oleh karenanya, setelah PSBB resmi berhenti, Risma meminta masyarakat konsisten untuk terus menerapkan protokol kesehatan jika ingin dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19SurabayaTri Rismaharinipembatasan sosial berskala besar (PSBB)Indonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved