Breaking News:

Virus Corona

Surabaya dan Sidoarjo Sumbang Terbesar Kasus Corona di Jatim, Emil Dardak: Kematian Tertinggi

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan fakta 62 persen kasus pasien Virus Corona (Covid-19) berasal dari Surabaya dan Sidoarjo.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture YouTube Kompas TV
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan 62 persen kasus Corona berasal dari Surabaya dan Sidoarjo, dalam Sapa Indonesia Malam, Senin (8/6/2020). 

Dilansir TribunWow.com, Khofifah menyebutkan keputusan untuk tidak memperpanjang PSBB adalah pertimbangan masing-masing kepala daerah.

Sebagai gantinya, daerah-daerah tersebut akan menerapkan protokol kesehatan tertentu.

"Mereka akan menyiapkan format yang menurut mereka akan memiliki efektivitas di dalam pemutusan mata rantai penyebaran covid-19," jelas Khofifah, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (8/6/2020).

"Misalnya di Gresik mereka menyiapkan penegakan protokol kesehatan," lanjutnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan penghentian PSBB adalah keputusan kepada daerah, dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/6/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan penghentian PSBB adalah keputusan kepada daerah, dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/6/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

Sebelumnya para kepala daerah yang bersangkutan telah mengadakan rapat dengan Tim Gugus Tugas Covid-19.

Dalam rapat tersebut, ditetapkan Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya tidak akan melanjutkan PSBB.

"Ini tadi pada saat rapat sore Wali Kota Surabaya Bu Risma hadir, Bupati Gresik hadir, Bupati Sidoarjo hadir," kata Khofifah.

"Mereka menyampaikan bahwa mereka tidak memperpanjang PSBB," paparnya.

Khofifah lalu menanggapi pertimbangan para kepala daerah tersebut tentang penghentian PSBB.

"Kami sangat menghormati keputusan kepala daerah," tegas Khofifah.

 Banyak Kasus Satu Keluarga Terpapar Corona di Surabaya, Khofifah: Tidak Semua Miliki Kamar Cukup

Ia menambahkan sebelumnya telah disampaikan hasil kajian epidemiologis terhadap ketiga wilayah tersebut.

Menurut pemaparan dr Windhu Purnomo dari FKM Unair, sebetulnya ketiga wilayah itu belum sepenuhnya aman.

"Pakar Epidemiologi dr Windhu tadi mempresentasikan pada dasarnya Surabaya Raya ini belum aman," kata Khofifah.

"Jadi angka risiko atau attack rate di Surabaya ini masih 94,1. Kemudian Sidoarjo dan Gresik masih juga cukup tinggi," lanjutnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Virus CoronaEmil Dardak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved