Breaking News:

Virus Corona

Risiko Penularan Corona pada Anak, Psikolog: Anak Itu Cerminan Orang Tua, Jangan Ditakut-takutin

Psikolog Anak dan Remaja, Novita Tandry memberikan tanggapan terkait risiko penularan Virus Corona terhadap seorang anak.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Psikolog Anak dan Remaja, Novita Tandry dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Minggu (7/6/2020). Dirinya memberikan tanggapan terkait risiko penularan Virus Corona terhadap seorang anak. 

"Jadi data kita kumpulkan dari dokter anak yang merawat dari seluruh Indonesia," jelas dokter Aman.

Sementara ini, anak yang positif Virus Corona di Indonesia sudah 1000.

Namun, ia menduga bisa jadi lebih banyak dari itu.

"Dan sampai saat ini yang positif infeksi itu hampir mendekati 1000 bahkan kalau kita lihat data sekarang di Jatim ataupun di DKI bahkan lebih dari pada itu."

"Jadi ada beberapa data itu bahkan lebih dari data yang ada dari dokter anak yang merawat," jelasnya.

Lalu, ia menyoroti jumlah meninggal akibat Virus Corona pada anak.

Dokter Aman mengatakan bahwa kematian pada anak akibat Covid-19 di Asia cukup tinggi.

 Tentang New Normal di Sekolah, Dokter Anak Soroti Herd Immunity: Bersabarlah Dulu

"Namun data yang meninggal di kita juga cukup bermakna, jadi yang kami sangat konsen adalah bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain itu kita yang paling bermakna dan tinggi terutama di Asia, kita belum tau di Amerika kapan selesainya."

"Tinggi dibanding di tempat lain yang untuk meninggal," ungkap dokter Aman.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan juga cukup banyak.

"Yang positif itu sampai awal minggu ini 26 dan PDP yang meninggal itu 100 an."

"Jadi kalau diperiksa lebih banyak lagi, tentu lebih banyak lagi yang positif mungkin yang meninggal," kata dia.

Akibatanya, IDAI mengusulkan agar sekolah lebih baik dibuka pada Desember 2020.

"Dengan data-data kemudian, IDAI kemudian mengusulkan agar pendidikan berupa tatap muka diundur ke Desember 2020," tanya presenter.

"Betul bagi kami satu anak meninggalpun tidak boleh di negara kita ini," jawab dokter Aman.

 Soal Ibadah saat New Normal, Jusuf Kalla: Kita Berdosa bila Tidak Beri Kesempatan Orang Salat Jumat

Halaman
1234
Tags:
Virus CoronaCovid-19Psikolog
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved