Virus Corona
Risiko Penularan Corona pada Anak, Psikolog: Anak Itu Cerminan Orang Tua, Jangan Ditakut-takutin
Psikolog Anak dan Remaja, Novita Tandry memberikan tanggapan terkait risiko penularan Virus Corona terhadap seorang anak.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Hindarkan semua makanan junkfood, instanfood, dan lain sebagainya," ungkapnya,
"Jadi fokus kepada yang menguatkan hati, jangan fokus kepada yang melemahkan hati."
Lebih lanjut, ia menjelaskan dampak yang akan terjadi jika orang tua justru memberikan sikap yang melemahkan hati, yakni akan menghasilkan hormon kortisol.
Padahal yang dibutuhkan adalah hormon yang menguatkan, satu di antaranya dengan memberikan perlakukan yang sabar dan penuh kasih sayang.
• Tak Mau Buru-buru Terapkan New Normal, Ganjar Ungkap Kewajiban Baru Warga: Jangan Salah Persepsi
"Yang melemahkan hati itu bikin hormon kortisol, hormon yang melemahkan yang diproduksi di dalam tubuh kita," kata Novita.
"Kita fokus yang menguatkan endorfin, dopamin, oksitosin, yang membuat kita lebih positif ke depan."
"Dengan memfokuskan pada yang menguatkan hati, anak juga akan kuat."
"Lakukan itu dengan cinta dengan kasih dan dengan sabar," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 6.21:
Dokter Sebut Kematian Anak akibat Corona di Indonesia Tinggi di Asia
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.
Dokter Aman B. Pulungan beralasan, kurva Virus Corona pada anak masih terus meningkat.
Hal itu diungkapkan dokter Aman B. Pulungan pada dialog virtual di acara Satu Meja Kompas TV pada Rabu (2/6/2020).
Mulanya, dokter Aman menjelaskan bahwa data yang dimiliki IDAI dengan pemerintah hampir sama.
• Mardani Ali Sebut Pemerintah Tak Libatkan Warga saat Rencanakan New Normal: Anies Bilang Jangan Dulu
"Kalau data kita sebetulnya ini hampir sama tentunya dengan data yang ada di pemerintah."