Terkini Nasional
Pidato di Wisuda Online Harvard, Nadhira Afifa Cerita Orientasi Pertama sampai Takut Dianggap Beda
Nadhira Nuraini Afifa menyampaikan pidato kelulusan dalam wisuda online di Harvard TH Chan School of Public Health.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Saya takut sekali dianggap berbeda. Bahkan hanya dengan mengenakan hijab, saya sudah membuat identitas saya tampak jelas tanpa perlu mengungkapkan kepercayaan saya," jelasnya.
"Saya sudah melihat banyak sekali berita tentang Islamofobia dan itu sangat mengkhawatirkan saya," lanjut Nadhira.
Namun hal itu berubah saat ia mulai berbaur dengan yang lain.
Nadhira menemukan sebuah ruang musala di kampusnya.
Dari hal itu, Nadhira langsung merasakan toleransi luar biasa.
"Meskipun begitu, hanya dalam minggu kedua kuliah, persepsiku langsung berubah," ungkap Nadhira.
"Saya menemukan musala di lantai bawah. Sangat mengejutkan, ternyata Harvard menyediakan ruang musala yang sangat nyaman dan lengkap dengan hal-hal yang kami butuhkan," lanjutnya.
"Yang membuatnya lebih istimewa lagi adalah teman Yahudi saya yang menunjukkan ruangan tersebut karena ia melihat saya salat di bawah tangga darurat," tambah Nadhira.
Dari pengalaman tersebut, Nadhira mengaku telah belajar banyak hal.
"Kesetaraan, inklusivitas, dan persatuan. Tidak ada tempat lain yang lebih baik mempelajari hal-hal itu selain di sini," kata Nadhira.
"Sedikit demi sedikit, Harvard Chan dan teman-teman menjadi rumah baru yang berjarak ribuan mil dari tempat asal saya," tambahnya sembari tersenyum.
• Diterima di Universitas Harvard Amerika Serikat, Mikha Tambayong: Mama, Semua Ini karenamu
Lihat videonya mulai menit 1:30
Orang Tua Nadhira Terharu
Ibunda Nadhira Nuraini Afifa luar biasa terharu ketika putrinya menjadi perwakilan pembicara di acara kelulusan online Harvard yang digelar pada 28 Mei 2020.