Virus Corona
Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Khofifah Jelaskan Kronologi Satu Keluarga Bisa Reaktif Virus Corona
Virus Corona di Kota Surabaya kini masih terus meningkat. Akibatnya, Surabaya menjadi kota berstatus zona merah pekat mendekati kehitaman.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Nah ketika kemudian dilakukan format isolasi mandiri ini yang menjadikan hal-hal belakangan hari diketahui bahwa isolasi mandiri karena mungkin mohon maaf rumah mereka tidak setiap orang tersiapkan kamar tidurnya misalnya."
"Akhirnya ada kecenderungan satu keluarga reaktif semua, kemudian di swab satu keluarga beberapa positif," cerita Khofifah.
• Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19
Sehingga, hal-hal itulah yang akan menjadi perhatian khusus pemerintah.
"Bahkan ada yang rumpun keluarga, 31 anggota keluarganya positif, maka format-format seperti inilah yang kemudian harus diantisipasi lebih solutif," tuturnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:20:
Khofifah Bantah Surabaya Jadi Zona Hitam
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga membantah Kota Surabaya berstatus zona hitam Virus Corona (Covid-19).
Ia menyebutkan tidak pernah ada klasifikasi warna hitam dalam pemetaan zona, melainkan merah pekat.
Khofifah menerangkan padatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) membuat wilayah Surabaya seolah-olah tampak berwarna hitam.
• Surabaya Disebut Masuk Zona Hitam Kasus Virus Corona, Ketua Gugus Tugas Jatim: Engga Ada Itu
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Prime Talk di Metro TV, Rabu (3/6/2020).
Diketahui dari total kasus seluruh Jawa Timur, sebanyak 65 persen terdapat di Surabaya Raya, yakni dengan jumlah kasus 2.748.
Berdasarkan angka tersebut, Surabaya disebut berstatus zona hitam dalam pemetaan wilayah.
Namun Khofifah membantah pernyataan ini.
"Kita enggak ada hitam. Secara sistem, semuanya kuadrat," tegas Khofifah Indar Parawansa.