Virus Corona
Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Khofifah Jelaskan Kronologi Satu Keluarga Bisa Reaktif Virus Corona
Virus Corona di Kota Surabaya kini masih terus meningkat. Akibatnya, Surabaya menjadi kota berstatus zona merah pekat mendekati kehitaman.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Virus Corona di Kota Surabaya kini masih terus meningkat.
Akibatnya, Surabaya menjadi kota berstatus zona merah pekat mendekati kehitaman.
Zona hitam menandakan bahwa penambahan kasusnya sudah tinggi lebih dari dua ribu-an.

• Pemprov Jatim Disebut Sesuka Hati Labeli Surabaya Zona Hitam, M Fikser Bandingkan dengan Jakarta
Dikutip TribunWow.com dari acara metrotvnews pada Kamis (4/6/2020), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Surabaya adalah kota dengan interaksi orang dari berbagai negara.
"Jadi memang ini adalah kota kosmopolitan."
"Interaksi masyarakat tentu tidak hanya antar kota, tidak hanya antar provinsi, tetapi juga antar negara," ujar Khofifah.
Ia menyebut jenis Virus Corona di Surabaya datang dari berbagai negara.
"Sehingga misalnya kami pernah dapat informasi 'Oh ini ada strain Amerika, ada strain Saudi, saya tanya karena ini ada yang pulang umrah kira-kira akhir Maret,"
"Kemudian adalagi strain Eropa misalnya," ungkapnya.
Sehingga, ia menyimpulkan bahwa apa yang terjadi di Surabaya bukan hanya penularan antar orang lokal.
"Dari hal-hal seperti ini kemudian kita melihat memang ada yang importir, ada yang transmisi lokal," lanjut Khofifah.
Ia mengatakan, langkah tracing yang pemerintah lakukan dapat mencegah penyebaran lebih detail.
• Surabaya Disebut Masuk Zona Hitam Kasus Virus Corona, Ketua Gugus Tugas Jatim: Engga Ada Itu
"Posisi ini kan kalau di tracing lebih detail sesungguhnya bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah kemungkinan penyebaran secara lebih masif," kata dia.
Khofifah menceritakan, ada penularan yang terjadi karena sempitnya suatu rumah hingga sulit menerapkan jaga jarak.
Akibatnya, ada satu keluarga terkena Virus Corona.