Virus Corona
Kasus Positif di Jakarta Turun, Imam Prasodjo Peringatkan Episentrum Pindah: Kalau Tidak Hati-hati
Sosiolog Imam Prasodjo mengungkapkan dugaannya bahwa episentrum Virus Corona berpindah ke luar DKI Jakarta.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Imam menyoroti bagaimana kasus mulai meningkat tajam setelah transportasi umum dibuka sebelum mulainya bulan puasa.
Ia mengungkapkan kemungkinan episentrum kasus kini beralih ke wilayah lain di luar Jakarta.
"Ini dimulai naiknya itu yang paling tajam mulai bulan April. Kemudian puncaknya sekitar 20 Mei," papar Imam.
"Artinya yang saya khawatirkan dulu kita pernah bicarakan, jangan-jangan ini episentrum pindah ke wilayah luar Jakarta," lanjutnya.
Imam menyoroti bagaimana fasilitas kesehatan di luar Jakarta belum tentu siap apabila terjadi lonjakan kasus.
"Kalau kita tidak hati-hati, infrastruktur kesehatan di daerah itu 'kan jauh lebih sedikit," ungkap Imam.
"Mudah-mudahan ini bisa diatasi sehingga tidak terjadi bencana di luar DKI," tutupnya.
• Kasus Positif Capai 2.803 di Surabaya, Khofifah Minta Syukuri 292 Pasien Sembuh: Siap-siap Peta Baru
Lihat videonya mulai dari awal:
Tanggapan Pakar Epidemiologi
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono meminta pemerintah tidak terburu-buru menerapkan new normal.
Hal itu ia sampaikan untuk menanggapi perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Menurut Tri, angka reproduksi kasus di wilayah ibu kota tersebut masih tinggi.
• Ancam Batasi Kegiatan saat PSBB Transisi Jakarta, Anies: Bila Mengkhawatirkan, Direm, Hentikan Semua
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan saat dihubungi dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (4/6/2020).
Tri membenarkan Jakarta masih menjadi episentrum penyebaran Virus Corona meskipun jumlah kasusnya sudah menurun.