Virus Corona
Banyak yang Salah Anggapan, Achmad Yurianto Luruskan soal New Normal: Menuju Normal tapi Aman Covid
Achmad Yurianto alias Yuri mengungkap alasan mengapa pemerintah akan menerapkan tatanan baru atau New Normal.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Tapi badanmu agak panas, wah ini bukan panas, ini kan persepsi sakit yang tergantung pada masyarakat itu sendiri," kata dia.
• Santri yang Positif Covid-19 di Blora Kabur saat Dirawat Hampir 10 Hari, Diduga Kangen Keluarga
Dengan adanya banyak OTG tersebut, maka pemerintah berusaha menyadarkan masyarakat akan bahaya Covid-19 yang sering tak terlihat itu.
"Oleh karena itu justru kemudian kapasitas kita untuk menyadarkan masyarakat bahwa ada ancaman berada di tengah mereka yang tidak diketahui."
"Inilah yang harus kita hindari, atau kita sadarkan mereka agar tidak menjadi sumber penularan ke orang," ungkapnya.
Lalu, Yuri menjelaskan bahwa pemerintah menyadari bagaimana penyebaran Virus Corona begitu cepat hingga memutuskan untuk melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Sehingga, Yuri meminta agar semua pihak jangan menggiring opini bahwa PSBB itu demi kepentingan ekonomi.
Ia menegaskan Pembatasan Sosial bukan ekonomi.
Dimana sosial mencakup semuanya.
"Tolong ini jangan digiring menjadi pembatasan ekonomi berskala besar, ini sosial pada semua aspeknya."
"Sudah barang tentu aspek ekonomi iya, aspek pendidikan iya, aspek sosial itu semuanya," kata Yuri.
Selain itu, ia juga mengatakan soal pelonggaran PSBB bukan semata-mata kepentingan ekonomi.
• Epidemiolog UI: Masyarakat Tingkat Rendah Dia Enggak Peduli Kena Covid-19, yang Penting Saya Makan
"Tetapi jangan kemudian diframing seakan-akan ini pembatasan ekonomi, jadi kalau sekarang relaksasi ya relaksasi ekonomi tidak seperti itu," lanjutnya.
Lalu, Yuri mengakui bahwa dengan adanya PSBB itu sangat berdampak pada segala bidang.
"Sosial, PSBB pembatasan sosial bukan pembatasan ekonomi kita menyadari bahwa betul dengan PSBB maka ada dampak."
"Yang pertama adalah bahwa aktivitas sosial ekonomi yang tidak esensial itu kita sementara kita hentikan," kata dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)