Virus Corona
Banyak yang Salah Anggapan, Achmad Yurianto Luruskan soal New Normal: Menuju Normal tapi Aman Covid
Achmad Yurianto alias Yuri mengungkap alasan mengapa pemerintah akan menerapkan tatanan baru atau New Normal.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Covid-19, Achmad Yurianto alias Yuri mengungkap alasan mengapa pemerintah akan menerapkan tatanan baru atau New Normal.
Hal itu diungkapkan Achmad Yurianto alias Yuri melalui channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Jumat (5/6/2020).
Mulanya, Yuri menjelaskan bahwa banyak sektor pekerjaan yang membuat para pekerja di PHK.

• Optimis soal Corona, Achmad Yurianto pada Refly Harun: Apakah Harus Panggil EO dari Luar Negeri?
Akibatnya, mereka tidak bisa makan karena kehilangan pekerjaan.
"Sektor yang berdampak, pekerja yang biasa bekerja di rekreasi, pekerja yang biasa bekerja di tempat industri tidak terkait dengan kebutuhan dasar, mereka kehilangan pekerjaankan."
"Mereka tidak bekerja atau misalnya ojek online mereka tidak bekerja, mereka tidak bekerja berarti tidak makan, tidak mendapatkan rezeki bentuk makan," ujar Yuri.
Sehingga, pemerintah harus menyiapkan bantuan sosial agar mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar.
"Inilah kemudian yang oleh pemerintah harus disanggah dengan jaring pengaman sosial nasional," lanjutnya.
Lalu, Yuri menjelaskan bahwa kini angka pertambahan Virus Corona di Indonesia sudah menurun.
"Nah sekarang ini begitu epedeminya begitu bisa terkendali misalnya kasus pertambahan sudah enggak ada, bahkan kecenderungannya akan turun lebih dari 50 persen dari puncaknya dalam 3 minggu berturut-turut, pertumbuhanya di bawah satu dan sebagainya," ujar Yuri.
• Disinggung Refly Harun Pemerintah Lebih Pentingkan Ekonomi, Achmad Yurianto: Tolong Jangan Digiring
Dengan data itulah, ia menilai bahwa kehidupan sosial harus kembali pulih.
"Artinya kita sudah mulai harus memulihkan kembali dong kehidupan sosial ini," ujar Yuri.
Namun, lantaran Virus Corona ini akan terus ada dan vaksin belum ditemukan maka kehidupan sosial harus kembali berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Harus dibangkitkan lagi dong, tetapi karena kemudian ancaman virusnya masih, virus ini masih ada karena kita belum bisa memberikan kekebalan secara buatan dengan adanya vaksin, karena vaksinnya belum ada."
"Maka kita mereka melakukan aktivitas sosial mereka kembali dengan prasyarat harus aman dari Covid, inilah yang kemudian katakan mari kita menuju normal tapi aman Covid," kata dia.