Virus Corona
Kritisi Rencana New Normal, Pandu Riono: Kelihatannya Sudah Patuh, tapi Hati-hati Belum 100 Persen
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengkritik rencana penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir, Kota Tegal dinilai siap melaksanakan New Normal.
• Tegal Mulai New Normal, Wawali Jumadi Tak Gegabah Buka Sekolah: TK, SD, SMP Itu Pasti Berinteraksi
Dilansir TribunWow.com, awalnya Dedy menjelaskan bagaimana New Normal diterapkan di wilayahnya.
Ia menyebutkan sejumlah satuan dan lintas kedinasan dikerahkan untuk mengawal New Normal di Tegal.
"Kalau Kota Tegal kompak. Satuan TNI-Polri, diperbantukan juga Satpol PP, BPBD, dan Dinas Perhubungan," kata Dedy Yon Supriyono.
"Selain itu, kita juga melibatkan ormas-ormas," lanjutnya.
"Jadi Kota Tegal Insya Allah siap," tambahnya.
Dedy menegaskan daerahnya tidak ditekan pemerintah pusat untuk segera menerapkan New Normal.
Menurut dia, kebijakan tersebut tergantung kesiapan masing-masing daerah.

"Pemahamannya kita ini harus sama. Jadi pemerintah pusat itu tidak memaksakan seluruh kabupaten kota se-Indonesia untuk New Normal semua," papar Dedy.
Dedy menyebutkan dimulainya New Normal berdasarkan data jumlah kasus baru yang sudah melandai grafiknya.
"Makanya itu ada beberapa provinsi, kabupaten, kota yang ditunjuk yang dinilai posisinya terkendali atau kurvanya menurun," ungkap Dedy.
"Jadi angka positif, PDP, ODP-nya menurun," tambahnya.
Menurut Dedy, sudah dilakukan kajian terhadap daerah-daerah sebelum mulai New Normal.
• Ungkap Ada 2 Ribu Anak Positif Corona, Dokter Anak Puji Sekolah Ditunda Buka: Kalau Ingin New Normal
"Pemerintah pusat juga sudah mengkaji betul mana daerah yang sudah tepat," katanya.
Meskipun sudah mulai menjalani New Normal, tes tetap dilakukan untuk mengetahui perkembangan kasus.
Dedy menyebutkan tes di Kota Tegal dilakukan di tempat-tempat umum.
"Kita di mal, tempat ibadah," papar Dedy. (TribunWow.com)