Virus Corona
Bukan Jakarta, Jokowi Minta Gugus Tugas Fokus pada 3 Provinsi dengan Angka Penyebaran Corona Tinggi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 supaya fokus pada daerah yang memiliki angka penyebaran masih tinggi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 supaya fokus pada daerah yang memiliki angka penyebaran masih tinggi.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan setidaknya ada tiga provinsi yang memiliki angka penyebaran kasus Corona tinggi.
Tiga daerah tersebut adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

• Minta Program Pemulihan Ekonomi Harus Berikan Manfaat pada Pelaku Usaha, Jokowi: Ini Penting
Jokowi meminta Gugus Tugas untuk konsentrasi penuh tangani penyebaran Covid-19 pada tiga provinsi tersebut.
Tidak hanya kepada Gugus Tugas, Jokowi juga menaruh harapan kepada jajaran kementerian hingga TNI dan Polri.
Hal ini disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Kamis (4/6/2020).
"Saya ingin kita konsentrasi Gugus Tugas maupun kementerian TNI dan Polri utamanya konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi, yaitu di Jawa Timur, di Sulawesi Selatan, dan di Kalimantan Selatan," ujar Jokowi.
Seperti yang diketahui Jawa Timur belakangan ini menjadi daerah dengan penambahan kasus tertinggi.
Berdasarkan update terbaru pada Rabu (3/6/2020), Jawa Timur terdapat 183 kasus, sehingga total menjadi 5.318 kasus positif Covid-19.
Surabaya menjadi pusat episentrum penyebaran Corona di Jawa Timur, yakni lebih dari setengah kasus berada di Kota Pahlawan tersebut.
Sedangkan Sulawesi Selatan juga mengalami hal serupa seperti Jawa Timur.
Terdapat 38 kasus baru pada Rabu (3/6/2020), sehingga total kasus menjadi 1.668.
Sulawesi masuk dalam empat besar provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia.
• Tanggapi Status Surabaya Masuk Zona Hitam Corona, Khofifah: Jadi Memang Ini Adalah Kota Kosmopolitan
Sementara itu, Kalimantan Selatan memiliki kasus baru sebanyak 64 orang.