Breaking News:

Virus Corona

Sebut New Normal Corona Didramatisasi, Rocky Gerung: Sampai Pemulung Bicara soal New Normal

Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai rencana pemerintah untuk menerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona merupakan bentuk dramatisasi.

YouTube Talk Show tvOne
Pengamat Politik, Rocky Gerung dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (22/5/2020). Rocky Gerung menilai rencana pemerintah untuk menerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona merupakan bentuk dramatisasi. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai rencana pemerintah untuk menerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona merupakan sebuah bentuk dramatisasi.

Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan YouTube pribadinya Rocky Gerung Official, Senin (1/6/2020).

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengatakan sebenarnya belum saatnya bagi Indonesia untuk menerapakan New Normal.

Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal jelang New Normal, Selasa (2/6/2020).
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal jelang New Normal, Selasa (2/6/2020). (Youtube/Sekretariat Presiden)

Peringatkan Gelombang Kedua Corona, Luhut Pandjaitan: Itu Sebabnya Pemerintah Sangat Berhati-hati

Menurut Rocky Gerung, penyebutan New Normal memang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya belum normal.

Karena di Indonesia sendiri, kasus Corona belum mengalami penurunan.

Dirinya kemudian mengatakan andai memang benar sudah mengalami kenormalan, maka seharusnya cukup disebut sebagai normal kembali bukan New Normal.

"Mestinya disebut aja udah normal lagi," ujar Rocky Gerung.

"Jadi istilah New Normal itu kan semacam pleonasme dari mereka yang ingin melihat sesuatu yang dramatis," sambungnya.

Rocky Gerung lantas menyebut bahwa New Normal merupakan sikap dramatisasi dari pemerintah dalam menyikapi kasus Corona.

Menurutnya, sikap dramatisasi tersebut bertujuan untuk menutupi beberapa hal yang berkaitan dengan kasus Corona.

Seperti keburukan-keburukan dalam penanganan Covid-19, termasuk ketidakmampuan dalam segi ekonomi.

"Di kita itu bukan dramatis soal New Normal, tapi didramatisasi," kata Rocky Gerung.

"Karena didramatisasi orang menganggap New Normal ini adalah sekedar literasi baru, narasi baru dari istana untuk menutupi berapa soal," sambungnya.

Minta New Normal Orientasi ke Masyarakat, Pandu Riono: Jangan Lihat Hanya Aktivitas Kegiatan Modern

Lebih lanjut, saking boomingnya New Normal di telinga masyarakat Indonesia, dikatakan Rocky Gerung sampai terdengar di kalangan pemulung.

Meskipun Rocky Gerung menyakini bahwa sebenarnya pemulung tersebut tidak mengetahui apa itu New Normal.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rocky GerungNew NormalVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved