Breaking News:

Virus Corona

Tak Setuju Sekolah Buka saat New Normal, Dokter Anak: 14 Anak Meninggal dari Sekitar 500 Jiwa

Dokter spesialis anak tak setuju sekolah kembali buka di era new normal karena tingginya risiko penyebaran Covid-19.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube official inews
Dokter Spesialis Anak Yeni Rachmania di acara iNews Siang, Senin (1/6/2020). Dokter Yeni mengatakan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia menganjurkan agar sekolah dibuka kembali pada Desember 2020 mendatang. 

TRIBUNWOW.COM - Wacana pembukaan sekolah di era new normal menuai kontra dari banyak masyarakat.

Seperti yang diketahui, tahun ajaran baru rencananya akan dimulai kembali pada 13 Juli 2020 nanti.

Dari sisi tenaga medis khususnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar sekolah baru dibuka pada bulan Desember 2020 mendatang.

ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna.
ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Jokowi Minta Penerapan New Normal di Sekolah Tak Grasa-grusu, Muhadjir: Resikonya Terlalu Besar

Anjuran tersebut merujuk dari angka pasien Covid-19 anak-anak yang meninggal.

Dikutip dari acara iNews Siang, Senin (1/6/2020), awalnya Dokter Spesialis Anak Yeni Rachmania menyinggung soal anjuran dari IDAI.

Anjuran tersebut menyarankan agar kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk ditunda terlebih dahulu.

Alasan penundaan dibukanya sekolah melihat tren kasus Covid-19 yang masih bertambah.

"Kenapa? Karena dari yang kita tahu angka kejadiannya masih meningkat, yang sakit Covid masih bertambah terus," terangnya.

Kemudian alasan selanjutnya adalah angka kematian anak karena Covid-19 di Indonesia disebut cukup tinggi.

"Kemudian data terakhir angka kematian pada anak yang dikumpulkan dari seluruh dokter anak di Indonesia itu ternyata cukup tinggi," terang dr. Yeni.

"14 anak meninggal dari sekitar 500 anak yang terjangkit Covid yang positif."

Berdasarkan dua alasan tersebut IDAI mengambil langkah untuk menganjurkan penundaan dibukanya sekolah.

"Jadi dari apa yang dinilai oleh IDAI, kami menilai bahwa belum bisa anak-anak masuk sekolah seperti biasa," papar dr. Yeni.

Solusi sementara yang dianjurkan oleh IDAI adalah kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar melalui media daring atau online.

"Dan anjurannya adalah tetap melanjutkan skema pembelajaran seperti tiga bulan terkahir, yaitu melalui jarak jauh," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaNew NormalSekolahIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)Covid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved