Breaking News:

Virus Corona

New Normal saat Kasus Corona Naik-Turun, Moeldoko Beri Contoh China: Jangan Sampai Dikata Plin-plan

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjelaskan kebijakan new normal yang akan segera digulirkan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture Youtube Metro TV News
Kepala KSP Moeldoko menjelaskan penerapan new normal di 4 wilayah, dalam acara Prime Talk, Rabu (27/5/2020). 

Seperti diketahui, kebijakan itu diberlakukan untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

 Bersiap New Normal, Sandiaga Uno: Ekonomi Sangat Memprihatinkan, Berbeda dengan Krisis Sebelumnya

Dilansir TribunWow.com, kebijakan new normal kemudian menuai sorotan karena grafik pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi.

Sejumlah pihak mengkhawatirkan akan ada gelombang kedua lonjakan kasus apabila new normal dilakukan terlalu dini.

Daeng M Faqih mengomentari persiapan new normal, khususnya oleh Gubernur Anies Baswedan di wilayah DKI Jakarta.

Hal itu ia sampaikan melalui tayangan MNC News di kanal YouTube iNews, Rabu (27/5/2020).

Menurut dia, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi sebelum suatu daerah dapat beranjak ke new normal.

"Yang pertama, Gubernur Anies maupun Gugus Tugas sudah bilang, kawasan tersebut mau diterapkan new normal itu harus dinilai dulu," kata dr Daeng M Faqih.

"Apakah sudah memenuhi indikator atau kriteria kesehatan?" lanjutnya.

Selain itu, daerah itu juga harus memenuhi indikator secara epidemiologi.

Daeng menyoroti faktor kedisiplinan masyarakat dalam penerapan new normal.

Ia menyetujui apabila harus dilakukan pengawasan penuh.

"Kalau memenuhi, harus ada pendisiplinan, harus ada pengawasan," kata dr Daeng.

Ketua Umum IDI dr Daeng M Faqih membahas persiapan new normal, dalam MNC News, Rabu (27/5/2020).
Ketua Umum IDI dr Daeng M Faqih membahas persiapan new normal, dalam MNC News, Rabu (27/5/2020). (Capture YouTube iNews)

 Sebut Mal Buka 5 Juni Hanya Imajinasi, Anies Baswedan: PSBB Bisa Diperpanjang, Tergantung Kita

"Jadi new normal itu tidak kemudian dibuka tanpa pengawasan," lanjutnya.

"Justru dengan new normal diterapkan, pengawasan di lapangan itu harus lebih tepat," jelas dia.

Menurut Daeng, alasan new normal diterapkan adalah demi menjaga aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti sebelum ada pandemi.

"Kita beraktivitas supaya tetap produktif tetapi di tengah ancaman Covid-19," papar Daeng.

"Maka, aktivitas sehari-hari kita itu harus lebih ketat dan lebih disiplin diawasi melaksanakan protokol kesehatan," jelasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
New NormalCoronaCovid-19MoeldokoChina
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved