Virus Corona
Ragukan 'New Normal' yang Segera Dimulai, KPAI Tuntut Kesiapan: Nol Kasus Dulu Baru Buka Sekolah
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan pemerintah memberlakukan new normal.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan pemerintah memberlakukan new normal.
Sebelumnya sekolah menerapkan belajar di rumah demi mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), terutama di daerah yang melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Setelah PSBB selesai, rencananya akan ada penerapan new normal sebagai cara hidup baru setelah ada Virus Corona.

• PSBB Makassar Berakhir, Sekolah dan Mal Dibuka hingga Resepsi Boleh Digelar Asal Ikuti Aturan
Dilansir TribunWow.com, Retno Listyarti menilai belum semua sekolah siap menerima kembali siswa.
Seperti diketahui, kegiatan yang melibatkan kerumunan orang banyak akan mempercepat penularan Virus Corona.
Hal itu Retno sampaikan dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia diMetro TV, Rabu (27/5/2020).
"Kalau melihat new normal, yang pemerintah keluarkan itu ada gambaran tentang new normal," kata Retno Listyarti.
Ia menyebutkan pembukaan sekolah masuk dalam fase ketiga new normal.
"Fase tiga itu terhitung 15 Juni 2020. Tahun ajaran baru sendiri adalah 13 Juli 2020," kata Retno.
Retno menilai situasi saat ini belum benar-benar tepat untuk memulai new normal.
Hal itu ia simpulkan melihat masih banyaknya kasus baru setiap harinya.
"Kalau melihat situasi dan kondisi kasus yang terus naik, kalau pun turun masih fluktuatif dengan angka yang tinggi, sebenarnya ini belum tepat kita membuka sekolah pada Juni atau Juli," ungkap Retno.
Ia kemudian membandingkan dengan negara lain yang sudah menjalankan aktivitas seperti biasa.
Menurut Retno, negara China baru berani membuka sekolah saat benar-benar sudah tidak ada kasus baru.
• Pemkot Bekasi Siap Terapkan New Normal setelah PSBB Berakhir 29 Mei, Apa Saja Aturannya?
"Kalau belajar dari negara lain, kayak China itu nol kasus dulu selama sepuluh hari baru membuka sekolah," katanya.