Terkini Nasional
Kritis Terhadap Pemerintah, Refly Harun Tolak Anggapan Bentuk Penolakan atas Pencopotan dari BUMN
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan alasan dirinya kerap melakukan kritik terhadap pemerintahan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Dirinya justru mempunyai anggapan lain yang berbeda.
Yakni bisa saja alasan pencopotannya dari BUMN lantaran buntut sikap kritis yang ditunjukkan terhadap pemerintah.
"Ketika pilihan saya untuk tetap kritis dengan pemerintahan saat ini, saya tahu betul cepat atau lambat pasti akan diganti," jelas Refly Harun.
"Jadi bukan karena diganti saya kritis, tapi mungkin saja karena kritis saya diganti," katanya.
"Tapi saya tidak ingin membuka spekulasi itu," tegas Refly.
Ia kemudian membuktikan bahwa sikap kritisnya tidak dilakukan hanya pada saat sekarang, atau setelah pencopotan.
Pakar hukum mengaku sudah sering mengkritik pemerintah sejak tahun 2017, atau saat masih menjabat di BUMN.
"Bahkan saya tidak baru-baru ini saja mengkritik pemerintahan, sejak 2017 pemerintahan Jokowi sudah saya kritik, karena saya menganggap tidak banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk memelihara kepercayaan dan optimisme kepada rakyat," pungkasnya.
• Said Didu Dipolisikan Luhut, Refly Harun Turut Singgung Nama Faisal Basri: Kritiknya Lebih Keras
Simak videonya mulai menit ke-3.00:
Soroti Segala Aspek Kepemimpinan Jokowi, Sebut Tak Punya Banyak Waktu
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan sorotan terhadap semua aspek kepemimpinan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menyebut tidak banyak waktu yang dimiliki oleh pemerintahan untuk bersantai menghadapi permasalahan yang dihadapi.
Hal ini disampaikan Refly Harun dalam kanal Youtube pribadinya, Senin (25/5/2020).
Mulanya Refly Harun mengatakan bahwa sikap kritisnya tidak hanya dilakukan pada saat sekarang saja.
Namun sudah dilancarkan sejak tahun 2017, atau saat dirinya masih menjabat di BUMN.