Virus Corona
Jawa Timur Terus Alami Lonjakan Kasus Baru Virus Corona, Khofifah Akui Ada Faktor Keterlambatan
Jawa Timur mengalami lonjakan penambahan kasus baru Covid-19 pada beberapa hari terakhir, bahkan sempat mencapi 502 dan 466 kasus baru.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Meski demikian, Emil mengatakan bahwa data kasus baru itu belum tentu terjadi saat PSBB dimulai.
Ia menduga bisa jadi pasien itu terinfeksi sebelum PSBB namun baru terkonfirmasi sekarang.
"Namun demikian yang perlu kami sampaikan bahwa beberapa kasus-kasus besar kemungkinan sebenarnya terjadi kontaknya atau inkubasinya sebelum PSBB pertama dimulai ada kemungkinan," katanya.
• Pedagang Cekcok dengan Petugas saat PSBB Virus Corona, AKBP Dony: Miskomunikasi Awalnya
Selain itu, Emil menjelaskan bahwa petugas PSBB juga serius melakukan penindakan pada para pelanggar.
Dikatakan oleh Emil sudah ada 15 ribu penindakan pada PSBB periode pertama.
"Namun demikian yang pelu kami sampaikan bahwa ada data statistik untuk PSBB jilid satu di Surabaya, Sidoardjo , Gresik penindakan itu sudah mendekati angka 15 ribu."
"Jadi kalau dikatakan tidak ada penegesan penindakan ini tentunya sesuatu yang harus kita lihat dari dua sisi," ujar dia.
Soal Jatim memiliki banyak kasus baru meski sudah diberlakukan PSBB, Mantan Bupati Trenggalek ini menduga faktor keterbatasan personil hingga sulit menindak semua pelanggar.
"Karena kenyataanya penindakan tindakan sanksi ini sudah mendekati 15 ribu."
"Artinya apa kalaupun ada pelanggaran-pelanggaran itu karena memang secara personil itu tidak bisa mencakup secara perfect seluruh wilayah di seluruh waktu di setiap saat," jelasnya.
Sehingga ia berharap, bukan hanya pemerintah yang aktif menerapkan dan melakukan penindakan pada pelanggar PSBB.
Melainkan harus dibarengi kesadaran masyarakat itu sendiri.
"Oleh karena itu kita juga mengharapkan bahwa penegakan aturan ini dibarengi dengan kesadaran masyarakat," ujar Emil.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Gipty)