Virus Corona
Bandingkan Penanganan Corona dengan China dan Taiwan, JK Soroti Pelaksanaan PSBB: Sanksi Tak Jelas
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka suara soal penangan Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka suara soal penangan Virus Corona di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, JK menyatakan pemerintah perlu menyiapkan sanksi tegas bagi warga yang nekat melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Ia bahkan membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan China hingga Taiwan.
Hal itu disampaikannya melalui kanal YouTube tvOneNews, Rabu (20/5/2020).
"Pertama, ini kan dibutuhkan tiga hal, hal yang pertama kesadaran masyarakat," ujar JK.

• Blak-blakan, Amien Rais Sampaikan Wejangan soal Penegakan Hukum Era Jokowi: Tunggulah Kehancuran
• Soal Upaya Pemeritah Berdamai dengan Corona, Jusuf Kalla Soroti Tiga Hal: Kesehatan Itu Terakhir
Meskipun masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, tanpa adanya sanksi yang tegas menurutnya semua upaya penanganan Virus Corona akan berakhir sia-sia.
Karena itu, ia mengimbau pemerintah membuat sanksi tegas bagi warga yang melanggar aturan.
"Tapi kesadaran masyarakat harus disertai dengan sanksi dari pemerintah, tanpa sanksi juga kesadaran itu akan tidak ditaati, tidak dijalankan oleh masyarakat," ungkap JK.
"Sehingga kesadaran perlu ada sanksi yang jelas."
Lantas, JK menyinggung sejumlah aturan PSBB.
Menurut JK, warga semakin leluasa melanggar aturan karena tak ada sanksi yang tegas.
"Kalau PSBB kan harus tinggal di rumah, harus bekerja di rumah, kegiatan dikurangi," ucap JK.
"Tapi kenyataannya kan karena sanksi tidak jelas maka tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, karena itu dipertegas lagi."
• Tak Bisa Salahkan Pemerintah soal Corona, Pakar Bandingkan dengan China hingga Korea: Kita Tak Punya
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu menambahkan, perlu dilakukan upaya lebih untuk menangani Virus Corona.
Jika intervensi tak dilakukan secara tepat, virus asal China ini disebutnya akan semakin menyebar luas.
"Kedua, kita tetap menjalankan upaya seperti yang dijalankan banyak masyarakat, untuk membasmi atau mematikan virus ini, menahan jalannya dengan intervensi," jelas JK.
"Tanpa itu maka akan leluasa sekali virus ini, kita harus menagan dengan intervensi dengan mematikan dan sebagainya."
"Upaya ini sudah berjalan walaupun butuh lebih maksimal lagi," imbuhnya.
Terkait hal itu, JK lantas membandingkan penanganan Virus Corona di Indonesia dengan sejumlah negara lain.
Menurut dia, China hingga Taiwan berhasil mengendalikan Virus Corona karena mengerahkan tentara untuk membasmi penyebaran.
"Kalau di luar negeri, di China, di Korea, di Taiwan itu mengerahkan tentara sebanyak-banyaknya untuk membasmi itu sehingga mereka berhasil," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-6.08:
Komentar JK soal Kondisi Ekonomi
Di sisi lain, sebelumnya JK angkat bicara soal kondisi ekonomi saat dilanda wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, JK mengatakan pemerintah harus siap mengambil risiko dari setiap pilihan yang diambil soal penanaganan virus dengan nama Covid-19 itu.
Menurut JK, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit pemerintah harus tetap menjamin kebutuhan pokok warganya.
Hal itu disampaikan JK melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/4/2020).
• Kisah-kisah Pilu Masyarakat Terdampak Pandemi Virus Corona, Ada yang Tak Bisa Makan Dua Hari
"Sebab ekonomi sulit karena orang tidak bekerja, untuk menyelesaikan virus ini orang harus tinggal di rumah," kata JK.
"Ini memang dilema-dilema yang pilihannya harus dipilih, semua mempunyai risiko."
JK menyatakan, bantuan sosial harus diberikan pemerintah untuk semua warga yang tak bisa bekerja akibat Virus Corona.
Menurut dia, kebutuhan pokok warga harus dipenuhi oleh pemerintah, terutama dalam kondisi pandemi seperi yang saat ini terjadi.
"Tapi tidak ada suatu pilihan yang tidak punya risiko," terangnya.
"Jadi sulit mengatakan apa yang harus dilakukan dewasa ini selain berikan tentu bantuan sosial pada masyarakat, berikan suatu BLT pada masyarakat, menjaga pangan masyarakat."
• Sebut Prabowo Tak Ada Suara saat Virus Corona, Rizal Ramli: Dia Tak Tandatangani Proyek Alutsista
Lebih lanjut, ia menyinggung soal keinginan pemerintah tetap meningkatkan investasi di tengah wabah Virus Corona.
Menurut JK, hal itu mustahil terjadi.
"Karena pengalaman juga di mana-mana, kita boleh sulit tapi harus tetap makan, harus tetap tersedia kebutuhan pokok masyarakat, harus dijaga itu," kata JK.
"Karena tidak mungkin kita mengatakan 'Ayo investasi', siapa yang mau investasi dalam keadaan kayak gini?"
Ia menambahkan, yang kini perlu dilakukan yakni menyelesaikan sebab utama, yakni Virus Corona.
"Enggak mungkin itu terjadi, jangankan berdagang, siapa yang mau beli dalam kondisi hari ini?," ucap JK.
"Jadi bertahan ekonominya supaya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan, kemudian kita selesaikan mengurangi sebabnya."
Meskipun cukup sulit, JK meyakini perekonomian Indonesia akan pulih seusai wabah Virus Corona.
"Maka kita pelan-pelan akan baik. Ekonomi kita bisa selesai tentu akan sulit, tentu tidak mudah," ujar JK.
"Tentu karena kita tidak sekuat China maka harus defisit," tukasnya. (TribunWow.com)