Breaking News:

Virus Corona

Situasi Corona, Jatim Batalkan Izin Salat Id di Ruang Publik, Khofifah: Di Rumah Masing-masing

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan larangan mengadakan salat Id di ruang publik seperti masjid dan tanah lapang.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Satu keluarga melaksanakan salat tarawih berjamaah di rumah, di kompleks Rancamanyar Regency 1, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/4/2020). Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghimbau selama pandemi virus corona (Covid-19) pelaksanaan ibadah salat tarawih selama Ramadan di rumah masing-masing, bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Ia menyebutkan para petugas di check point PSBB kesulitan karena pemudik lebih ahli dalam mencari jalan alternatif.

"Jadi memang mereka lebih tahu daripada petugas sendiri yang kadang-kadang jumlahnya memang tidak terlalu banyak, tidak cukup untuk menyekat semua jalan yang ada di Jawa Timur," papar Windhu.

Ia membenarkan banyak warga yang 'kucing-kucingan' dengan petugas PSBB.

Hal itu terlihat dari jumlah pemudik yang terus meningkat.

"Memang begitu, jadi ini laporan dari teman-teman kepolisian yang tahu persis bahwa ada aja yang tetap lolos," kata ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga ini.

Ia juga menyoroti banyaknya warga yang masih beraktivitas di luar rumah.

 Kasus Corona di DKI Turun, Karni Ilyas Singgung Lonjakan Covid-19 di Jatim: Kayak Main Pingpong

"Yang penting juga di daerah Jawa Timur sendiri, bahkan di daerah-daerah yang sudah dilakukan PSBB, pergerakan warga juga masih cukup tinggi," kata Windhu.

"Makanya dalam evaluasi kemarin di Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur, memang pergerakan masih ada meskipun sudah turun," lanjutnya.

"Tetapi tidak bebas pergerakan. Pasar-pasar pun masih ada dan para pengunjung tidak melakukan protokol kesehatan yang seharusnya," papar Windhu.

Windhu membenarkan masih banyak kemacetan yang ia lihat di jalan.

"Betul, jadi heran masih ada kemacetan," komentar Windhu.

Melihat fenomena tersebut, Windhu menyampaikan kesimpulannya.

"Artinya begini, di sana jelas ada pembatasan. Ada yang dilarang, ada yang diperkecualikan," kata dia.

Menurut Windhu, masih banyak perusahaan yang beroperasi dan karyawan yang masih nekat berangkat kerja.

"Seperti industri, misalnya. Industri harusnya hanya yang berkaitan dengan kesehatan, bahan pokok, bahan dasar yang dibutuhkan masyarakat, energi," paparnya.

"Tetapi kenyataannya ada perusahaan atau pabrik yang masih tetap beroperasi," jelas Windhu. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Virus CoronaKhofifah Indar ParawansaSholat IdCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved