Terkini Daerah
Kisah Pemuda di Palembang Hilang 3 Tahun, Pamit Liburan hingga Ibu Tetap Cari dan Menunggu
Kevin Kenzona alias Agam (19) menghilang selama 3 tahun terakhir. Hingga kini, Agam bersama 5 rekannya yang berlibur lenyap tanpa jejak.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kevin Kenzona alias Agam (19) menghilang selama 3 tahun terakhir.
Hingga kini, keberadaannya belum ditemukan.
Kepada Kompas.com, sang ibu, Ita (43) (43) warga Jalan H Azaari, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan mengungkapkan kisah menghilangnya sang putra.
• 5 Fakta Viral Bullying Bocah Penjual Jalangkote, Kerap Di-Bully dan Berasal dari Keluarga Tak Mampu
Ita yang percaya Agam masih hidup, terus menunggu kepulangan anaknya, dan terus melakukan pencarian.
"Saya yakin Agam masih hidup, tapi lokasinya di mana kami tidak tahu. Sampai sekarang kami masih berusaha mencari," kata Ita kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Agam hilang tanpa jejak bersama lima rekannya yakni Aditya Wiratama (20), Muhamad Ihsan (29), M Ali Topan alias Topan (33), Dian Wahyudi alias Cekok (27), dan Aat Hadi Yatna (24).
Penantian Ita dan suaminya Iwan (52) berawal saat Agam pamit untuk berlibur ke Garut, Jawa Barat bersama lima rekannya.
Agam berangkat dari rumahnya pada 30 Agustus 2017.
Mereka pergi ke Jawa dengan menggunakan pesawat.
Saat itu Agam baru selesai ujian semester di Universitas Indo Global Mandiri Palembang.
"Saya cuma pesan, jangan lama-lama Nak, Agam nanti mau kuliah."
"Setelah itu anak saya pergi pakai pesawat bersama lima temannya," kata Ita.
• Asal Bawa Sertifikat Kesehatan, WNA Kini Bisa Masuk ke Batam, Disebut Sesuai Aturan Kemenkes
Mampir ke Serang untuk pinjam motor
Ita bercerita, sebelum ke Garut, Agam sempat mampir ke rumah tantenya bernama Desi di Serang, Banten untuk meminjam sepeda motor.
Agam dan rekan-rekannya kemudian bertolak ke Garut.
Selama sepekan di Garut, Agam rutin berkomunikasi dengan sang ibu.
Sesekali Agam juga mengirimkan foto-foto saat ia sedang berenang.
Hari itu, 6 September 2017, Agam sempat video call dengan sang kakek.
Di hari yang sama sekitar pukul 11.00 WIB, Ita kembali menghubungi anak pertamanya.
Saat itu Agam bercerita bahwa ia sedang dalam perjalanan pulang ke Serang menuju Palembang.
Saat ditelpon, Ita menduga anaknya sedang di atas motor.
"Saya tanya Agam salat jumat enggak Nak, "Enggak sempat Ma masjid jauh ini lagi di jalan'. Waktu itu suaranya memang seperti lagi di atas motor,"ucap Ita.
Tiba-tiba saja obrolan mereka terputus.
Ita berusaha mencoba mengubungi kembali nomor ponsel Agam.
Namun walaun telah dihubungi berkali-kali Agam tak bisa dihubungi.
Nomor ponsel Agam tak lagi aktif.
Ita lalu menghubungi Indra, suami dari Desi, tempat Agam meminjam motor.
Indra juga mengaku kesulitan menghubungi Agam.
"Saya mulai berpikir, apa mungkin Agam disesatkan orang di jalan? Akhirnya kami menghubungi keluarga temannya yang lain. Ternyata sama," kata Ita.
Sejak hari itu, Agam dan lima rekannya tak diketahui keberadaannya.
• Pembeli Membludak, Pasar Tanah Abang Terpaksa Ditutup, Camat: Bukan Kita Larang Berdagangnya
Naik kereta dua hari mencari Agam
Karena tak kunjung ada kabar tentang keberadaan sang anak, Ita dan keluarga rekan-rekan Agam bertolak ke Garut.
Mereka menggunakan kereta selama dua hari karena tak memiliki uang cukup untuk membeli tiket pesawat.
Ita sampai di Garut pada 16 November 2017.
Selama sepekan, Ita bersama keluarga rekan-rekan Agam mencari keberadaan enam pemuda tersebut.
"Sampai ke pasar, di tempat-tempat ramai saya cari tidak juga ada."
"Saya sempat naik ke atas makam Prabu Kiansatang sampai malam, tapi tidak ketemu juga. Anak saya sempat bilang datang ke situ," ujar Ita.
Karena tak ada titik terang, mereka memutuskan melapor ke Polda Jawa Barat.
Walaupun sudah tiga tahun berlalu, Ita masih berharap agar Agam cepat ditemukan dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
Ita berharap putranya bisa kembali dalam keadaan selamat, bisa melanjutkan kuliah dan meraih mimpi menjadi seorang polisi. (Kompas.com/Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Tahun, Ita Menunggu Sang Anak Pulang: Saya Yakin Agam Masih Hidup"