Viral Medsos
Demi Popok dan Susu Adik, Bocah Penjual Jalangkote Kayuh Sepeda Butut Hadapi Bullying saat Berjualan
Ibu bocah penjual jalangkote yang video perundungannya viral menceritakan mengapa anaknya tetap bersikeras berjualan meski kerap di-Bully.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tidak peduli dengan perundungan dan bullying yang ia alami, RL (12) masih berkeliling berjualan jalangkote di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Bersama sepeda bututnya tak jarang ia menjadi target perundungan dari sejumlah pemuda.
Ternyata ada alasan mulia di balik keteguhan hati RL tetap berjualan di tengah perundungan yang kerap didapatkannya.

• Candaan RL Bocah Penjual Jalangkote Disebut Picu Kasus Bullying: Saya Jagoannya di Marang
Dikutip dari YouTube Tribun Timur, Senin (18/5/2020), Ibu dari RL, DA (39) mengatakan anaknya sudah satu tahun berjualan jalangkote.
"Sudah satu tahun," jelasnya.
DA mengatakan ketika menanyakan anaknya alasan berjualan, RL mengatakan ingin membantu mencari nafkah.
"Dia bilang, 'Carikan uang mama'," ucap DA menirukan jawaban anaknya itu.
RL yang kini berada di kelas 5 SD disebut DA berjualan jalangkote setiap hari.
"Iya, naik sepeda tiap hari," terang DA.
3 bersaudara anak kedua
RL adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
DA mengatakan RL memiliki pribadi yang cerewet.
"Dia cerewet," katanya sambil tertawa.
• Bocah Penjual Jalangkote Di-bully, Sarah Azhari Beri Peringatan: Stop, Laporkan jika Lihat Bullying!
Sehari Dapat Rp 10 Ribu
Terkait pendapatan sehari-hari, paling banyak RL bisa mendapat Rp 10 ribu.
"Kadang-kadang Rp 10 ribu, kan digaji juga sama tantenya," kata DA.
Sedangkan saat dagangan yang dijual tidak habis, RL hanya mendapat Rp 5 ribu.
Dari jumlah yang sedikit tesebut, RL memberikan sebagian besar pendapatannya untuk sang ibu.
"Ambil Rp 2 ribu, kasih sisanya," ucap DA.
Terharu Mendapat Bantuan
Ketika ditanya oleh wartawan soal bantuan, DA mulai menangis.
Ia mengusap air matanya sembari berterimakasih atas perhatian yang diberikan kepada anaknya.
"Terima kasih yang banyak yang bantu anak saya," ungkap dia.
"Ada uang, sepeda, sembako," papar DA.
Keluarga RL diketahui tergolong kurang mampu.
DA menuturkan suaminya pun saat ini mendapat pemasukan dari berjualan gorengan.
Ia mengakui sudah memaafkan para pelaku namun ingin agar proses hukum tetap berjalan.
"Semoga jangan diulangi lagi," kata DA.
"Tetap dimaafkan, proses hukum jalan," imbuhnya.
• Ramai Tagar Indonesia Terserah, Dokter Sindir Pemudik: Dianjurkan Mudik Online Malah Mudik Offline
Beli Popok dan Susu Adik
DA lalu membenarkan bahwa pendapatan RL selama berjualan jalangkote sebagian disisihkan untuk membelikan adiknya popok dan susu.
Anak bungsu DA diketahui masih berumur satu bulan.
DA menambahkan selain untuk keperluan adiknya, RL juga memberikan penghasilannya kepada Ibunda untuk modal berbelanja.
Ia mengakui anaknya itu berjualan atas keinginan sendiri
"Keinginan sendiri," katanya.
Terancam 3 Tahun Penjara
Seperti yang diketahui video RL (12) dipukul hingga tersungkur ke tanah sempat menjadi viral dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (17/5/2020) sore.
Delapan orang pemuda kini telah diamankan oleh pihak kepolisian terkait kasus bullying atau perundungan bocah penjual jalangkote.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka utama Firdaus (26) dijerat Pasal 80 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan.
7 pemuda lainnya dikenakan Pasal 76c UU Perlindungan Anak.
• Viral Video Perawat dan Keluarga Di-bully Tetangga, Disemproti Disinfektan hingga Diteriaki Virus
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)