Breaking News:

Terkini Nasional

Buron KPK Harun Masiku Dikabarkan Meninggal Dunia, Refly Harun: Ataukah Sudah Ada di Akhirat?

Eks Politisi PDIP yang kini menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Channel YouTube Refly Harun
Refly Harun melalui channnel YouTubenya lantas ikut berkomentar soal isu kematian Harun Masiku pada Senin (18/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Eks Politisi PDIP yang kini menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku dikabarkan meninggal dunia.

Sebagaimana diketahui Harun Masiku merupakan Politikus PDIP yang menjadi buron KPK karena kasus Pergantian Antar Waktu (PAW), Anggota DPR RI 2019-2024.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun melalui channnel YouTubenya lantas ikut berkomentar pada Senin (18/5/2020).

CCTV rekaman Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta
CCTV rekaman Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta (Kolase (youtube kompastv) dan (kpu.go.id))

Sandiaga Uno Jawab Refly Harun soal Sifat Kritis Fadli Zon: Fadli Itu Bicara Bukan Mewakili Gerindra

Refly Harun menilai bahwa keberhasilan mengungkap sebuah kasus sangat bergantung pada negara.

Mulanya, Refly menjelaskan bahwa Harun Masiku sendiri sudah hilang selama empat bulan.

"Dan sekarang Harun Masiku orang ini hilang sudah sejak Januari, Februari, Maret, April, Mei, empat bulan sudah hilang," kata Refly.

Menurutnya keberadaan Harun Masiku benar-benar sulit diprediksi.

"Apakah dia sudah ada di Indonesia, apakah dia sudah ada di luar negeri, apakah dia di masih dunia, ataukah sudah ada di akhirat, gelap tidak ada yang tau," ujarnya.

Refly menilai, teka-teki keberadaan Harun Masiku akan sulit terbongkar jika negara tidak serius menyelesaikan ini.

Namun, ia menyinggung juga bahwa negara akan sulit mengatasi masalah ini jika memang ada kelompok kekuasaan yang menghalanginya.

Refly Harun Sindir Harun Masiku saat Bahas Ferdian Paleka: Enggak Tahu Sekarang di Mana Itu Orang

"Kegelapan ini mungkin tidak bisa dibuat terang kalau negara tidak pernah serius untuk menyelesaikan soal-soal seperti ini."

"Tapi kalau negara itu tersandar oleh kekuatan kekuasaan, yang membelit dirinya tidak bisa juga dibuat terang," ujar Refly.

Pakar Hukum Tata Negara ini membenarkan bahwa Harun Masiku dari partai besar di Indonesia namun bukan berarti bisa menuduh partai tersebut terlibat.

"Saya tidak tahu siapa yang membuat ini kemudian tidak bisa jadi tidak terang."

"Kita tidak boleh menuduh yang jelas Harun Masiku adalah caleg dari PDIP dan PDIP adalah partai yang berkuasa, tapi kita enggak boleh menuduh juga," ungkapnya.

Harun Masiku Diyakini Sudah Meninggal, MAKI Bandingkan China yang Mudah Tangkap Koruptor saat Corona

Yang jelas bahwa dalam kasus Harun Masiku diketahui sudah ada empat orang terlibat.

"Faktanya belum jelas siapa yang terlibat, yang jelas yang terjadi adalah tiga orang, yaitu Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fredelina dan Saeful Bahri."

"Lalu keempat Harun Masiku yang buron entah kemana bahkan ada yang bilang sudah meninggal," jelas Refly.

Lihat videonya mulai menit ke-6:09:

Alasan Harun Masiku Diduga Sudah Meninggal

Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman di acara Aiman Kompas TV pada Senin (11/5/2020)  menegaskan, soal meninggalnya Harun Masiku berdasarkan analisis.

"Tidak mendadak sih kalimatnya karena ini hanya berdasarkan sifatnya analisis saja," ujar Bonyamin.

Pasalnya, pihaknya mengaku bisa melacak koruptor kakap Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.

Berbeda dengan kasus Harun Masiku.

"Bahwa Nurhadi itu hampir tiap minggu, bahkan seminggu ada dua kali empat klaster informan datang ke saya untuk memberitahu tentang hartanya, transaksi keuangannya, bahkan ada yang memberikan foto rekeningnya, tapi saya enggak buka rekeningnya karena rahasia bank."

"Nah, untuk Harun Masiku ini sama sekali blank," ujar Bonyamin.

Boyamin menyebutkan, penelusuran terakhir mengenai Harun Masiku sejak tiga hingga enam bulan lalu.

Dari pelacakan itu, Harun Masiku sempat meminta uang rekannya untuk membeli tiket pesawat.

 Refly Harun Cerita Kejanggalan Kasus Harun Masiku, dari Ngototnya PDIP hingga Tanda Tangan Megawati

Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI), Boyamin Saiman dalam saluran YouTube Kompas TV, Senin (11/5/2020).
Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI), Boyamin Saiman dalam saluran YouTube Kompas TV, Senin (11/5/2020). (YouTube KompasTV)

"Dan penelusuran saya yang paling jauh itu, itu hanya ketemu temannya Harun Masiku yang sudah tiga bulan, enam bulan yang lalu, yang berkaitan pernah saya katakan dimintai tiket pesawat."

"Jadi prapradilan itu, karena kemudian berpikirnya KPK ini tidak mengembangkan bahwa Harun Masiku untuk tiket saja minta temannya, bahasa saya kan tidak kuat membeli," jelasnya.

Boyamin menuturkan, Harun Masiku sebelum Virus Corona melanda sempat ke Palembang.

"Nah, dari situlah kemudian sejauh yang saya lebih aktif gitu dibandingkan Harun Masiku untuk melacak-lacak misalnya juga ke Palembang, waktu masih belum Corona, itu juga blank karena aktifitas selama kampanye pun tidak banyak di sana," ujarnya.

Namun, kini sudah tidak diketahui di mana keberadaan Harun Masiku sama sekali

"Dan setelah kapalnya selesai juga enggak pernah ke Palembang lagi."

"Dan di Makassar juga enggak ada, di Jakarta juga enggak ada," ungkapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Harun MasikuRefly HarunKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved