Breaking News:

Terkini Daerah

Imbas Pasutri Karyawan Sampoerna Ditolak Warga karena Corona, Anaknya Usia SD Dikarantina Terpisah

Satu keluarga yang pulang ke kampung halaman ditolak oleh warga Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga yang pulang ke kampung halaman ditolak oleh warga Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sepasang suami istri dan anaknya ditolak oleh warga saat mudik ke kampung asalnya.

Penolakan ini terjadi lantaran suami istri dalam keluarga tersebut teridentifikasi positif Virus Corona dari klaster Sampoerna.

Keberhasilan PSBB Jawa Barat, Ridwan Kamil Waspada OTG dari Pemudik: Akan Ganggu Tren Menggembirakan

Warga tidak mengizinkan keluarga tersebut untuk kembali karena takut tertular Covid-19.

Dilansir Kompas.com, Minggu (17/5/2020), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Saif Muchlisun menerangkan bahwa pasangan tersebut bekerja di karyawan pabrik rokok Sampoerna di Surabaya.

Diketahui, pabrik rokok tersebut menjadi salah satu klaster penularan baru setelah sejumlah karyawannya diketahui positif Virus Corona.

“Klaster baru, klaster Sampoerna kembali masuk Magetan melalui sepasang suami istri warga Kecamatan Poncol yang kost di Surabaya dan bekerja di pabrik rokok Sampoerna," tutur Saif.

Kepulangan pasangan suami istri beserta anaknya tersebut tidak diterima oleh warga yang khawatir terjadinya penularan lebih lanjut dari keduanya.

“Namun sayang, masyarakat di daerah asalnya menolak kehadiran pasien terkonfirmasi positif ini,” ujar Saif.

Imbas dari penolakan tersebut, pasangan suami istri tersebut saat ini dikarantina di RSUD dr Sayidiman Magetan.

Keduanya menjadi pasien positif dengan kode idetifikasi 054 dan 055.

Sementara itu, anak dari keduanya yang masih kecil, kini juga harus menjalani karantina di fasilitas kesehatan.

"Sedangkan, anaknya yang masih kelas IV SD, saat diperiksa negatif dan dikarantina di Faskes wilayah Poncol,” jelas Saif.

Diketahui, melalui situs infocovid19.jatimprov.go.id, jumlah pasien yang dinyatakan positif Virus Corona mencapai jumlah sebanyak 58 orang.

Sedangkan hingga saat ini, pasien yang dinyatakan sudah sembuh berjumlah sebanyak 11 orang.

Pasien yang sedang menjalani perawatan diketahui berjumlah 45 orang.

Kemudian, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah sebanyak 57 orang, dan pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) ada sebanyak 283 orang.

Sementara pasien yang meninggal karena Covid-19 di Kabupaten Magetan tercatat ada sebanyak 2 orang.

Laporan Hasil Evaluasi PSBB Jawa Barat, Ridwan Kamil Sampaikan Kabar Gembira dan Apresiasi Nakes

Klaster Pabrik Rokok Sampoerna

Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto mengungkap kronologi puluhan karyawan PT Sampoerna yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Eddy menyatakan puluhan karyawan PT Sampoerna itu diduga terinfeksi Virus Corona dari dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga bekerja di perusahaan tersebut.

Bahkan, menurut dia kedua PDP itu sudah meninggal dunia dan positif terinfeksi Virus Corona.

"Data yang didapatkan teman-teman Dinas Kesehatan dari rumah sakit itu tidak menyebutkan mereka itu bekerja di Sampoerna," ucap Eddy, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (17/5/2020).

"Sehingga kita mencari sendiri."

Berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan, 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona.
Berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan, 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona. (Youtube/KompasTV)

Karena tak memiliki data lengkap, Eddy mengatakan petugas sampai melakukan pelacakan untuk mengetahui aktivitas kedua PDP tersebut.

Dari situlah diketahui dua PDP itu bekerja sebagai karyawan PT Sampoerna.

"Teman-teman di Dinkes (Dinas Kesehatan) itu ketika ada kasus seperti ini kan kita tracing sampai di mana titik berhentinya. Akhirnya ketemulah mereka di pabrik Sampoerna itu," jelas Eddy.

"Baru kita komunikasi dengan Sampoerna bahwa ada seperti itu dan harus dilakukan langkah tindak lanjut."

Lebih lanjut, Eddy menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan PT Sampoerna untuk mencegah penularan yang lebih luas.

"Saat ini ketika kita melakukan komunikasi, setelah itu kita ke pabrik mereka melakukan itu," kata Eddy.

"Protokol mereka siapkan."

Tak hanya itu, Eddy menyebut PT Sampoerna juga diimbau untuk mengatur jarak kerja karyawannya.

Ia menyebut, imbauan tersebut sudah langsung diterapkan di pabrik rokok itu.

"Sebelumnya kami tidak tahu bahkan jaraknya antara pekerja satu meter, wali kota (Surabaya) minta supaya jaraknya diganti menjadi dua meter," terang Eddy.

"Sehingga itu salah satu permintaan kami kepada PT HM Sampoerna untuk melakukan jarak itu."

Lantas, ia pun mengungkapkan awal mula penularan Virus Corona di PT Sampoerna.

Eddy menyebut, dua orang karyawan PT Sampoerna sempat memeriksakan diri ke rumah sakit karena merasakan sejumlah gejala Virus Corona.

"Jadi mereka kan tanggal 2 informasinya menunjukkan gejala, mereka periksa di salah satu rumah sakit tapi mereka masih masuk," ungkapnya.

"Sampailah mereka tanggal 13 (April 2020) untuk periksa lagi dan akhirnya terpapar dan tanggl 14 (April 2020) meninggal."

Selama menunggu hasil tes, kedua karyawan tersebut disebutnya tetap bekerja seperti biasa.

Hal itulah yang diduga menjadi awal penularan hingga puluhan karyawan PT Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona.

"Kemungkinan di selang antara tanggal 2 sampai 13 yang mereka masih masuk itulah proses terpaparnya ke yang lain seperti itu."

"Kalau dari data teman-teman di Dinkes itu sebenarnya data itu sudah ada di data kita yang di PDP. Tapi kan di data PDP itu mereka tidak menyebutkan bahwa mereka bekerja di salah satu pabrik," tandasnya.

Simak video berikut ini menit ke-4.54:

(TribunWow.com)

Tags:
CoronaCovid-19Karantina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved