Breaking News:

Virus Corona

Klaim Akurasi Rapid Test Lokal Capai 80 Persen, Ketua Tim Riset Covid-19 Unpad: Bukan Hal Baru

Memiliki akurasi hingga 80 persen, alat rapid test Covid-19 buatan lokal sebetulnya memiliki mekanisme yang sama dengan rapid test influenza dan DBD.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Instagram/@ridwankamil
Alat rapid test lokal 2.0 yang dikembangkan oleh para ilmuwan Unpad bersama ITB. 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah ilmuwan gabungan dari Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil membuat alat rapid test Virus Corona (Covid-19) sendiri.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akurasi alat tersebut bahkan mencapai 80 persen.

Peneliti Biomolekular Unpad Muhammad Yusuf mengatakan rapid test buatan lokal itu sebenarnya sudah ada sejak dulu.

Peneliti Biomolekular Unpad Muhammad Yusuf, YouTube tvOneNews, Jumat (15/5/2020).
Peneliti Biomolekular Unpad Muhammad Yusuf, YouTube tvOneNews, Jumat (15/5/2020). (YouTube tvOneNews)

 

Beda Pandangan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo soal Kenaikan BPJS: Kami Butuh Jawaban

Dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (15/5/2020), Yusuf mengatakan perbedaa rapid test model lama dengan buatan lokal adalah pada sampel yang diperiksa.

Ia mengatakan pada sampel lama rapid test masih menggunakan antibodi namun pada buatan lokal ini pihaknya menggunakan antigen sebagai sampel supaya lebih akurat.

"Jadi sebenarnya rapid test deteksi antigen ini bukan hal baru di dunia rapid test," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan rapid test dengan sampel antigen telah pernah dibuat.

Di antaranya adalah rapid test untuk mendeteksi demam berdarah atau dengue, kemudian rapid test untuk mendeteksi influenza.

Yusuf lalu menyoroti kelemahan dari rapid test model terdahulu, yakni yang menggunakan sampel antibodi.

Ia mengatakan waktu terbentuknya antibodi seseorang memiliki waktu yang berbeda-beda.

Bisa seminggu setelah sakit, 10 hari, 15 hari hingga 20 hari baru muncul.

Hal itu menurut Yusuf yang menyebabkan rapid test model terdahulu tidak bisa begitu akurat.

Sebab bisa saja saat diperiksa, antibodi orang tersebut belum terbentuk. Padahal dirinya telah terpapar Covid-19.

"Jadi kalau kita gunakan rapid test ini untuk mendeteksi pada saat orang sakit ya belum bisa membedakan," kata Yusuf.

Melihat kelemahan tersebut, Yusuf mengatakan para ilmuwan di Unpad dan ITB akhirnya membuat rapid test Covid-19 yang memeriksa sampel melalui antigen.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rapid TestCoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved