Jasad ABK Dibuang ke Laut
ABK Indonesia Ungkap Kekejaman Kapal China, Ngaku Diberi Makanan 'Binatang' hingga Tak Dapat Bayaran
Anak Buah Kapal (ABK) Hang Rong 363, Andrisen Ulipi mengaku kerap mendapat perlakuan tak pantas selama bekerja di kapal China.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Pada saat kapal masuk di Oman kan ada mengantar orang kecelakaan kerja, terus kami kontak."
"Kalau dari kapal saya yang pulang 3 orang," sambung Andrisen.
Tak hanya itu, Andrisen juga mengaku kerap menerima kekerasan fisik selama menjadi ABK.
Menurutnya, ada perbedaan perlakuan antara ABK Indonesia dengan ABK China.
"Iya sering, kayak kekerasan fisik," kata Andrisen.
"Kalau makanannya sih kayak makanan binatang, cuma dikasih bawang bombai doang. Airnya juga air sulingan, setiap hari itu," sambungnya.
Andrisen menyebut, tak hanya dirinya yang mendapat perlakuan tak pantas di dalam kapal China.
Ia menyatakan, sejumlah ABK asal Filipina dan Myanmar juga mendapat perlakuan yang sama.
"Yang dapat itu orang Indonesia, Filipina sama Myanmar doang," ujar Andrisen.
"Itu kapal asal China tujuannya ke Arab Saudi, itu kapal cumi."
• Dianggap Lepas Tangan soal Pelarungan ABK Indonesia, Dubes RI Seoul Buka Suara dan Ungkap Alasannya
Simak video berikut ini dari menit awal:
Menlu Kutuk Perlakuan terhadap ABK Indonesia
Di sisi lain, sebelumnya Pemerintah Indonesia mengutuk keras praktik tidak manusiawi yang diterima anak buah kapal (ABK) dari Kapal Long Xing 629 asal China, dan berkomitmen akan mengusutnya hingga tuntas.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh menteri luar negeri (menlu) Retno Marsudi dalam sebuah siaran pers.
Ia menyebutkan bahwa perlakuan yang dialami para ABK tersebut telah mencederai hak asasi manusi (HAM).
• Fakta ABK, Dibayar Rp 750.000 per Bulan, Dipaksa Melakukan Perbuatan Ilegal dan Kerja selama 18 Jam