Breaking News:

Jasad ABK Dibuang ke Laut

Fakta ABK, Dibayar Rp 750.000 per Bulan, Dipaksa Melakukan Perbuatan Ilegal dan Kerja selama 18 Jam

Viralnya berita dugaan eksploitasi awak kapal Indonesia yang bekerja di Kapal berbendera China menyita perhatian masyarakat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
MBC/Screengrab from YouTube
Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, seorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. 

TRIBUNWOW.COM - Viralnya berita dugaan eksploitasi awak kapal Indonesia yang bekerja di Kapal berbendera China menyita perhatian masyarakat.

Berita anak buah kapal (ABK) dari Kapal Long Xing 629 ini sempat trending di Korea Selatan, lokasi pertama kasus ini terungkap.

Kanal berita Korea Selatan memberitakan tayangan video dimana jenazah tiga ABK asal Indonesia yang meninggal di kapal tersebut dibuang ke laut.

Indikasi Perdagangan Manusia di Balik Kasus ABK Kapal China, Komnas HAM Soroti Pekerja di Bawah Umur

Kasus tersebut terungkap setelah ada ABK yang berhasil melarikan diri saat kapal berlabuh di Busan, Korea Selatan.

ABK tersebut langsung meminta pertolongan dan melaporkan pengalamannya pada otoritas di negara tersebut.

Melalui kesaksian awak kapal yang selamat, petugas mencurigai adanya potensi eksploitasi dan perbudakan ABK di kapal tersebut.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum TribunWow.com terkait kasus ABK Kapal Long Xing 629 tersebut.

Bekerja Selama 18 Jam Tanpa Makanan yang Layak

Riski Fauzan, seorang ABK yang berhasil selamat dari kapal tersebut menuturkan bahwa ia dan rekan-rekannya dipaksa bekerja.

Riski bercerita selama 13 bulan bekerja di sana, kehidupan yang ia lalui begitu berat dan penuh diskriminasi.

Dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (7/5/2020), awalnya Riski menceritakan bagaimana suasana kerja di atas Kapal Longxing 629 China.

Ia menceritakan bagaimana para ABK harus bekerja selama 18 jam sehari yang menyebabkan kelelahan.

"Seperti jam kerjanya yang terlalu lama," kata Riski.

"Jadi membuat kami untuk enggak kuat," tambahnya.

Kesaksian ABK yang selamat dari kapal China, Riski Fauzan, Kamis (7/5/2020).
Kesaksian ABK yang selamat dari kapal China, Riski Fauzan, Kamis (7/5/2020). (Capture YouTube TvOne)

Tak hanya jam kerja yang sangat lama, Riski mengatakan kondisi kesehatan para ABK juga tidak terjaga karena pola makan dan minum yang tidak sehat.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jasad ABK Dibuang ke LautAnak Buah Kapal (ABK)China
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved