Breaking News:

Virus Corona

Tanggapi Wacana Pelonggaran PSBB, Ketum Ikatan Dokter Indonesia: Berisiko Memperluas Penularan

Ketum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Daeng M. Faqih, angkat bicara terkait wacana pelonggran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube iNews
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, Rabu (13/5/2020) 

"Ya yang pertama bahwa pelonggaran itu disampaikan oleh presiden di sidang kabinet, itu bersifat internal bukan untuk publik," ujar Moeldoko dikutip TribunWow.com.

"Tujuannya adalah agar menetri yang berkaitan menyiapkan diri dengan perkembangan atau dengan cara-cara mengembangkan skenario plaining terkait kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah nanti apa," tambahnya.

Moeldoko menyampaikan pada dasarnya pemerintasan saat ini sedang fokus mencermati serta mengevaluasi dengan baik atas berjalannya PSBB sejauh ini.

Khususnya, dalam hal kaitannya sejauh mana masyarakat merapkanerapkan protokol dan kebijakan-kebijakan yang dianjurkan, memetakan daerah yang masyarakat masih tidak disiplin serta memantau perkembangan kasus penularan Covid-19.

Parameter-parameter tersebut kemudian akan dievaluasi untuk melihat secara gamblang faktor-faktor penyebab kasus Virus Corona tersebut berkembang.

"Berikutnya kita juga mencari tahu apa penyebab kasus itu berkembang atau tidak bisa diturunkan," ucapnya.

 Said Didu Minta Diperiksa di Rumah karena PSBB, Kuasa Hukum: Pengacaranya sampai Seratus Lebih

 Kucing-kucingan saat PSBB, Pemudik Bayar Rp 160 Ribu dan Terima Risiko: Orang Pengen Balik Kok

Oleh karena itu, Moeldoko kembali menegaskan bahwa wacana pelonggaran atau relaksasi PSBB bukan ditujukan untuk publik.

Melainkan dikhususkan untuk kabinet dan stakeholder yang mengangani Covid-19 agar tetap siaga dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kedepannya.

Karenanya, presiden dalam wacana itu menekankan untuk sangat berhati-hati.

"Untuk itu memang sekali lagi bahwa wacana tentang pelonggaran itu bukan untuk publik, itu dikhususkan untuk seluruh anggota kabinet kususnya yang berkaitan dengan penanganan Covid ini," ucap Moledoko.

"Agar berbagai perkembangan lapangan yang telah digambarkan oleh satuan tugas, berdasarkan pengamatan-pengamatan yang kita jalankan maka kita ke depannya kalau memang sudah terjadi indikasi-indikasi maka kita jangan terlambat," tambahnya.

"Mulai dari sekarang perintah presiden supaya menyiapkan itu semuanya tetapi dengan catatan yang diulang 'hati-hati dengan pelonggaran'," lanjutnya.

Lebih lanjut, Moeldoko juga mengimbau agar masyarakat tidak bingung dalam menyikapi dengan wacana tersebut.

Pihaknya menegaskan bahawa relaksasi PSBB belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Minimal dalam waktu dua pekan pemerintah masih akan mencermati perkembangan Covid-19 ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PSBBVirus CoronaIkatan Dokter Indonesia (IDI)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved