Breaking News:

Virus Corona

Tanggapi Wacana Pelonggaran PSBB, Ketum Ikatan Dokter Indonesia: Berisiko Memperluas Penularan

Ketum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Daeng M. Faqih, angkat bicara terkait wacana pelonggran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube iNews
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, Rabu (13/5/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ,Daeng M. Faqih, angkat bicara terkait wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dicanangkan pemerintah.

Sebagai profesional medis, Daeng menganggap kebijakan tersebut semestinya perlu mempertimbangkan konsekuensi logisnya.

Khususnya kaitannya penularan Covid-19 yang berpeluang besar akan meningkat.

Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja di perkantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2020). Hingga hari ke-21 pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja di perkantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2020). Hingga hari ke-21 pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Beda dengan Pemerintah Pusat, Pemprov DKI akan Pilih Ikuti Aturan PSBB soal Warga yang Boleh Kerja

Hal itu disampaikan oleh Daeng melalui tayangan di kanal YouTube Inews, Rabu (13/5/2020).

Daeng tak menampik bahwa pengambilan kebijakan khususnya pelonggaran PSBB memang opsi yang cukup sulit.

Pasalnya, pemerintah di satu sisi perlu memperhatikan sektor ekonomi sedangkan di sisi lain harus menurunkan kurva Covid-19.

Namun, yang terpenting adalah pemerintah senantiasa jeli akan konsekuensi yang akan diambil apapun kebijakannya.

Agar seluruh pihak yang bersangkutan bersangkutan siap dengan gambaran penanganan .

"Ini pilihan yang sulit karena di satu sisi melihat dampak ekonomi yang luar biasa di satu sisi juga melihat dampak kesehatan," ujar Daeng dikutip TribunWow.com.

"Yang paling penting bagi kita adalah apapun yang dipulig kebijakan itu, harus disadari betul dampak dan konsekuensinya," tambahnya.

"Sehingga kita harus bersiap-siap melakukan penanganan yang baik kalau kita memilih salah satu kebijakan tersebut," lanjutnya," imbuhnya.

Sanksi PSBB DKI Jakarta Mulai Diterapkan Hari Ini, Pemprov Siapkan Aturan Denda hingga Rp 50 Juta

Deang menegaskan, menurut kacamata profesional medis pelonggran PSBB akan berisiko memperluas penularan.

Padahal angka atau kurva penularan Virus Corona di Indonesia hingga saat ini masih terbilang tinggi dan terus mengalami peningkatan.

Data yang dihimpun pemerintah hingga Rabu (13/5/2020),  menyebut ada tambahan 689 kasus baru pasien positif Virus Corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total sudah ada 15.438 kasus pasien positif.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PSBBVirus CoronaIkatan Dokter Indonesia (IDI)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved