Virus Corona
Sopir Travel Cerita Selundupkan Pemudik Nekat saat PSBB: Antara Mati di Jakarta atau Mati di Kampung
Seorang sopir travel di Jakarta, Andre, mengungkapkan pengalamannya tetap dapat menyelundupkan pemudik pulang kampung di tengah PSBB.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Seperti diketahui, sebelumnya telah muncul imbauan agar masyarakat tidak perlu melaksanakan tradisi mudik yang umum dilakukan pada Lebaran.
Larangan tersebut bertujuan menekan penyebaran Virus Corona di Indonesia, terutama di berbagai daerah yang telah menjadi episentrum.
• Berkali-kali Diberhentikan Petugas, Pemudik dari Jakarta Menyerah: Kalau Dilanjutin yang Ada Capek
Dikutip TribunWow.com, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan pendapatnya tentang imbauan tersebut.
"Bisa saja orang yang mau mudik merasa sehat, badannya tidak ada gejala, baik-baik saja," kata Dewi Nur Aisyah, dikutip dari iNews, Minggu (3/5/2020).
"Tapi belum tentu kondisinya benar-benar bebas dari virus," tegasnya.
Tindakan mudik dapat mempercepat perpindahan virus ke daerah lain.
Menurut Dewi, hal tersebut akan mempercepat penyebaran Virus Corona.
"Jadi kalau misalnya pemudik itu benar-benar pulang ke kampung halaman, tentu saja dapat mempercepat laju transmisi dari satu daerah ke daerah lain," jelasnya.
"Semakin banyak pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain tentu akan semakin meningkatkan risiko," kata Dewi.
Selain itu, pemudik akan bertemu anggota keluarganya di kampung halaman.
Dewi menyoroti kemungkinan pemudik akan bertemu anggota keluarga yang sudah lanjut usia dan memiliki riwayat kesehatan tertentu.
"Kebanyakan pemudik akan bertemu sanak saudara, keluarga, dan lain sebagainya," papar Dewi.
"Dalam kebanyakan kasus, yang ditemui kondisinya belum tentu lebih sehat dibandingkan dirinya. Daya tahan tubuhnya lebih rendah," lanjut dia.
• Menangis Keempat Anaknya Tak Bisa Mudik saat Lebaran, Warni: Sepi, Nggak Ada yang Diajak Ngobrol
"Misalnya orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, hipertensi," jelas pakar epidemi tersebut.
Seperti diketahui, lansia lebih rentan terpapar Virus Corona, terutama yang memiliki riwayat kesehatan kronis.