Jasad ABK Dibuang ke Laut
ABK Ceritakan Rekan yang Tewas di Kapal China, Bengkak lalu Sesak Napas: Aku Sampaikan ke Mandor
Seorang anak buah kapal (ABK), Riski Fauzan, mengungkapkan kronologi rekannya meninggal dunia saat bekerja di kapal ikan berbendera China.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Riski menyebutkan dirinya melihat langsung bahkan mendampingi rekannya sebelum meninggal dunia.
• ABK Indonesia Diperbudak di Kapal China, Susi Pudjiastuti Ungkit Kasus Lama Benjina: Bertahun-tahun
Ia kemudian menjelaskan kronologi rekan ABK Sepri yang meninggal dunia.
Awalnya Sepri merasakan sakit dan sesak napas.
"Awalnya almarhum Sepri sekitar jam 02.00-03.00 udah mulai sesak. Napasnya kayak sempit," ungkap Riski.
"Mungkin dalam satu detik bisa berapa kali," lanjut dia.
Sepri rupanya sempat berharap kapal akan segera berlabuh.
Riski lalu menyampaikan kondisi temannya itu ke atasannya di kapal.
"Lalu dia sempat ngomong, 'Bang gimana? Kapalnya mau nyandar apa enggak?'," tutup Riski.
"Lalu aku sampaikan ke mandor kami. Kata mandor kami, 'Nunggu laporan dari perusahaan China'," lanjut dia.
Sepri merasa tubuhnya sudah tidak sanggup lagi bertahan.
Dalam kurun waktu dua jam kemudian, Riski kehilangan seorang rekan ABK.
"Jam 05.00 almarhum masih ngomong lagi, udah enggak kuat katanya," jelas Riski.
"Lalu jam 07.00 beliau pergi ke toilet untuk buang air. Setelah pulang dari buang air itu langsung mengembuskan napas terakhir," papar dia.
• Kesaksian ABK Selamat dari Kapal China, Makan Umpan Ikan Tak Segar: Selain ABK Indonesia Makan Fresh
Riski mengatakan ketiga rekannya cukup lama menderita bengkak-bengkak.
"Kurang lebih 1 bulan. Ada yang lebih ada yang kurang," katanya.