Jasad ABK Dibuang ke Laut
Beberkan Kisah ABK Indonesia Dapat Rp 1,7 Juta setelah Kerja 13 Bulan, YouTuber Korea Hansol Melongo
YouTuber Korea Selatan Jang Hansol terkejut saat mengulas berita sejumlah anak buah kapal (ABK) yang dibayar tidak pantas oleh kapal China.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Dia sudah bekerja lebih dari satu tahun dan akhirnya meninggal di perahu ini," kata Jang Hansol menerjemahkan berita yang ia tonton.
"Mas Ari meninggal di kedalaman yang kita tidak bisa tahu kedalamannya," lanjutnya.
Ternyata peristiwa pembuangan jenazah tersebut bukanlah yang pertama terjadi.
Sebelumnya ada dua ABK Indonesia yang mengalami kejadian serupa.
"Sebelum Mas Ari meninggal, ada Mas Alpaka yang berusia 19 tahun dan Mas Sepri yang berusia 24 tahun," papar Hansol.
"Mereka semua di hari kematiannya langsung dibuang seperti ini," tambahnya.
Dalam berita tersebut ditampilkan surat perjanjian kerja yang sebelumnya ditandatangani ABK.
Surat ini menyebutkan ABK Indonesia bersedia menanggung segala macam risiko sendiri.
• Video Detik-detik Jenazah ABK Asal Indonesia di Kapal China Dilempar ke Laut, Disorot Media Korsel
Dalam surat itu juga telah disepakati jika sesuatu terjadi dan ABK meninggal dunia, maka jenazahnya akan dikremasi lalu abunya dipulangkan ke Indonesia.
Mereka juga meminta ABK Indonesia mengasuransikan jiwanya sebesar 10 ribu USD atau sekitar Rp 150 juta.
Selain itu, ada perjanjian untuk tidak membawa masalah yang mungkin muncul selama bekerja ke kepolisian Indonesia.
"Rekan kerja yang meninggal itu pun sudah meninggal selama satu bulan," kata Jang Hansol melanjutkan berita yang ia tonton.
Seorang ABK memberi kesaksian awal mula rekannya mengalami kram dan bengkak di bagian kaki.
Bagian tubuh lainnya kemudian menyusul bengkak dan akhirnya rekan ABK tersebut meninggal dunia.
Tidak hanya itu, mereka tidak diperkenankan minum air mineral.
Para ABK hanya dapat minum air laut yang telah disaring.
"Jadi dikatakan mereka sebenarnya membawa minum air mineral, tapi yang minum cuma nelayan China, sedangkan untuk orang Indonesianya disuruh minum air laut yang difiltrasi," ungkap Hansol. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)