Virus Corona
6 Vaksin Covid-19 Diuji Coba pada Manusia, Ini Hambatan dan Tantangan yang Dihadapi Selanjutnya
Beberapa tim ilmuwan terus bekerja untuk bisa menemukan vaksin demi mengakhiri pandemi Virus Corona.
Editor: Claudia Noventa
Pencarian yang pesat ini dianggap luar biasa oleh para ahli, apalagi, menemukan vaksin merupakan hal yang tidak mudah.
Mengingat, pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu tahunan, bahkan beberapa dekade.
Misalnya vaksin Ebola yang membutuhkan waktu 16 tahun dari penemuan hingga persetujuan untuk dipakai secara luas.
• Bagaimana Teknis Pemberian THR saat Wabah Virus Corona? Begini Penjelasan Menaker Ida Fauziyah
• Miliki Kasus Covid-19 yang Terbilang Tinggi, 3 Daerah Ini Berpotensi Jadi Episentrum Corona Baru
Normalnya, vaksin harus melalui beberapa tahap, mulai dari laboratorium dan uji coba pada hewan.
Jika dianggap aman dan bisa menghasilkan kekebalan, baru uji coba pada manusia dimulai.
Uji coba ini dibagi menjadi tiga tahap.
Dimulai dengan sekelompok kecil peserta yang sehat, kemudian pada sekelompok orang yang lebih banyak serta kelompok kontrol untuk mengukur keamanannya dan dosis efektif yang dibutuhkan.
Kini dalam waktu sekitar tiga bulan, ada sekitar 90 tim ilmuwan bekerja membuat vaksin Covid-19.
Ada enam calon yang sudah mencapai tahap uji coba manusia.
Amerika Serikat
Pertama adalah vaksin mRNA-1273 dari Moderna Therapeutics, Amerika Serikat.
Vaksin dikembangkan oleh Moderna, perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Massachusetts, dengan menggunakan teknologi baru.
Tujuan vaksin ini adalah “melatih” sistem kekebalan tubuh untuk melawan Virus Corona dan mencegah munculnya penyakit.
Pendekatan konvensional biasanya berfokus pada penggunaan virus yang telah dilemahkan dan dibuat nonaktif, atau virus yang telah difragmentasi.
Namun vaksin mRNA-1273 buatan Moderna, yang uji cobanya didanai oleh United States National Institutes of Health (NIH), tidak dibuat dari virus penyebab Covid-19, melainkan berdasarkan kode RNA atau asam nukleat ribosa.