Virus Corona
6 Vaksin Covid-19 Diuji Coba pada Manusia, Ini Hambatan dan Tantangan yang Dihadapi Selanjutnya
Beberapa tim ilmuwan terus bekerja untuk bisa menemukan vaksin demi mengakhiri pandemi Virus Corona.
Editor: Claudia Noventa
Uji coba dilakukan dengan menyuntikkan segmen kecil kode genetis virus, yang dibuat oleh para ilmuwan di laboratorium, dengan tujuan menghasilkan respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Vaksin kedua adalah INO-4800 dari Inovio Pharmaceuticals, AS.
Serupa dengan Moderna, vaksin ini dibuat dengan strategi baru.
Fokusnya adalah dengan penyuntikan langsung DNA melalui plasmid (struktur genetis kecil) ke sel pasien untuk menciptakan antibodi guna melawan infeksi.
Inovio dan Moderna menggunakan teknologi baru yang mencakup modifikasi dan manipulasi materi genetis.
• Viral Video Kemunculan Bintang Turaya di Pagi Hari Diduga Pertanda Corona Berakhir, Benarkah?
• Banggar DPR RI Usul BI Cetak Uang Rp 600 T karena Corona, Ecky Awal Mucharam: Ini Berbahaya
Tantangan
Namun teknologi-teknologi itu belum pernah berhasil memproduksi obat atau terapi yang diizinkan untuk digunakan pada manusia, seperti dijelaskan dr. Felipe Tapia dari Institut Max Planck, Jerman, kepada BBC Mundo.
"Ada harapan yang tinggi dalam pengembangan vaksin-vaksin ini. Namun kita harus lebih hati-hati karena itu semua adalah vaksin yang belum ada sejarahnya," kata Dr Tapia.
“Bahkan para ilmuwan di Moderna sendiri mengatakan tantangan terbesar bagi mereka adalah memproduksi dan memasarkannya karena kini mereka tak punya lisensi untuk vaksin tipe mRNA," imbuhnya.
China kini punya tiga vaksin yang sedang dalam proses uji coba pada manusia. Ketiganya menggunakan metode produksi yang lebih konvensional.
Vaksin AD5-nCoV dibuat perusahaan bioteknologi CanSino Biologics.
Tanggal 16 Maret, saat Moderna memulai uji coba pada manusia, CanSino Biologics bekerja sama dengan Institut Bioteknologi dan Akademi Ilmu Kedokteran Militer China, menguji vaksin mereka.
Vaksin AD5-nCoV menggunakan adenovirus – virus penyebab flu – sebagai vektor (pengantar). Adenovirus yang digunakan adalah versi yang tidak berkembang biak.
Vektor tersebut membawa gen untuk protein S (spike) dari permukaan Virus Corona. Dan dengan ini berusaha memancing respons kekebalan tubuh guna melawan infeksi.
China juga tengah melakukan uji coba pada manusia untuk vaksin LV-SMENP-DC dari Institut Kedokteran Genoimun, Shenzen. Vaksin ini berfokus pada penggunaan model sel dendrit yang dimodifikasi dengan vektor dari lentivirus.