Breaking News:

Virus Corona

Singgung Panggung Politik, Pengamat Soroti Banyaknya Bupati Emosi akibat Bansos dan Sebut Pencitraan

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menanggapi pemimpin daerah yang emosi akibat bantuan sosial untuk warga terdampak Virus Corona.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
YouTube KompasTV
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah dalam saluran YouTube Kompas TV, Kamis (30/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menanggapi banyaknya pemimpin daerah yang emosi akibat bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak Virus Corona.

Dilasir TribunWow.com, Trubus Rahardiansyah menilai aksi emosional para pimpinan daerah itu kemungkinan besar hanya untuk pencitraan.

Hal itu disampaikan Trubus Rahardiansyah melalui tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (30/4/2020).

Pada kesempatan itu, mulanya Trubus menyinggung tugas seorang pemimpin daerah.

Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar mengamuk lantaran bantuan langsung tunai (BLT) untuk warganya belum juga turun.
Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar mengamuk lantaran bantuan langsung tunai (BLT) untuk warganya belum juga turun. (Youtube/Official iNews)

Bahas Corona, Rosi Lontarkan Teguran pada Pakar Epidemiologi: Harusnya Tak Bilang Mudah-mudahan

Bus Jakarta-Semarang Nekat Bawa Pemudik Gelap saat Wabah Corona, Polisi: Cek di Bagasi Ada 6 Koper

Menurut dia, setiap pemimpin memiliki kewajiban menyampaikan pendapat dan keluhan warganya.

"Menurut saya ini semua akibat teriakan-teriakan publik, jadi masyarakatnya itu kemudian dalam hal ini tentu karena kepala daerah ini kan dipilih oleh rakyatnya," ucap Trubus.

"Tentu kemudian di sini mau enggak mau harus menjadi penyambung lidah rakyat."

Trubus menyebut, emosi merupakan cara pemimpin daerah menyampaikan aspirasi warga.

Namun, ia tak menutup kemungkinan hal itu hanya dilakukan untuk pencitraan belaka.

"Menurut saya ini satu cara bagi kepala daerah untuk menyampaikan," kata dia.

"Tapi perlu diingat ada beberapa daerah yang menggunakan cara itu untuk panggung politik, jadi seperti untuk pencitraan."

"Elektoral ini yang perlu dicermati," sambungnya.

Data Penerima Bansos Corona Dianggap Tak Terintegrasi, Kemendes: Sejak 2011 Memang Belum Diperbarui

Selain pencitraan, Trubus menilai para pemimpin daerah itu tengah memanfaatkan momen wabah Virus Corona untuk memperoleh suara.

"Kalau kita lihat secara keseluruhan memang ada kepala daerah yang menggunakan kondisi yang ada, terkait dengan bansos, juga untuk kepentingan di luar itu semua," jelasnya.

"Artinya tidak semata-mata untuk Covid, yang harus dilihat seperti itu menurut saya."

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung sejumlah hal yang dilakukan pemimpin daerah untuk memperoleh simpati lewat bansos pemerintah.

"Dan ada saya buka pake surat cinta begitu kan, sebenarnya kategorinya kan dagang pengaruh gitu kan."

"Untuk mempengaruhi publik gitu loh," tandasnya.

Simak video berikut ini menit ke-8.30:

Protes Bupati Boolang

Di sisi lain, sebelumnyaSehan Salim Landjar, Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara sempat menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial.

Video viral tersebut berisikan Sehan Salim yang tengah mengkritik keras pemerintah soal bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu, Sehan Salim pun menyampaikan klarifikasinya melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (26/4/2020).

Bahkan, klarifikasinya itu disampaikan langsung kepada Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.

Asimilasi Napi Dinilai Meresahkan Masyarakat, Yasonna Laoly Digugat 3 LSM ke PN Surakarta

Dalam acara tersebut, mulanya Juliari Batubara yang angkat bicara.

Juliari Batubara mengungkap alasan penerima bantuan langsung tunai (BLT) tak boleh mendapat paket sembako.

"Tentunya kita berharap supaya ya kalau ada bansos tunai kita berikan saja ke saudara-saudara kita di daerah yang belum pernah mendapat program reguler berupa PHK maupun kartu sembako," kata Juliari.

"Yang kedua, datanya juga kami berikan sebagai referensi pada saat kami video conference, saya video conference dengan semua kepala daerah."

Menurut Juliari, ia sudah membuka diskusi dengan semua kepala daerah terkait kebijakan pemberian bantuan tersebut.

"Dan di situ saya tidak satu arah, saya juga membuka diskusi meskipun tidak semua karena banyak," jelas Juliari.

"Kita juga membuka diskusi tidak hanya satu arah perintah-perintah saja."

Tanggapi Kesalahan Penyaluran Bansos PSBB Jakarta, Anies: Enggak Usah Ditutup-tutupi Itu Faktanya

Juliari menambahkan, pemerintah bahkan kembali menambahkan bantuan ke warga terdampak Virus Corona.

Hal itu disebutnya sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Setelah itu ada perintah presiden supaya menambah amunisi lah istilahnya, bantuan ke rakyat dari dana desa boleh juga bansos tunai," kata dia.

Pernyataan Juliari itu langsung ditanggapi oleh Sehan Salim.

Menurut Sehan, warganya kini sudah banyak yang menanti-nanti datangnya bantuan sosial tersebut.

"Ya jadi terimakasih Pak Mensos, saya kira bahwa apa yang dilakukan oleh Mensos adalah bagian dari kepedulian. Tapi begini pak, rakyat ini udah nunggu pak," ujar Sehan.

Bahkan, ia menyebut banyak warga yang menangis karena tak mendapatkan BLT.

"Coba bayangkan ketika saya bagikan kepada yang tidak mendapatkan BLT, itu nangis. Sudah dicatat namanya tapi belum ada barangnya," kata Sehan.

"Sementara dia mau makan hari ini." (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Bantuan Sosial (Bansos)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved