Terkini Nasional
Refly Harun Tegaskan Tidak Memihak Kubu Manapun, tapi Ngaku Pernah Bela Ahok di 2016: Wah itu Ribut
Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun menegaskan dirinya netral. Ia mengaku pernah membela Ahok
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun pada 2016, partai-partai pendukung Prabowo mulai beralih ke Jokowi.
Sehingga, Refly menilai Jokowi bagus dalam hal konsolidasi politik.
"Maka akhirnya oposisi hanya dua partai yang secara terang-terangan walau oposisi dalam sistem pemerintah presidensiil hanya Gerindra dan PKS saja yang terang-terangan menyatakan diri sebagai oposisi."
"Maka saya puji Pemerintahan Jokowi yang sudah berhasil melakukan konsolidasi politik yang luar biasa."
"Makanya dalam pelajaran ini Jokowi lulus juga A juga," pujinya.
Berbeda dengan masalah ekonomi dan hukum, Refly menilai Jokowi tidak cukup baik dalam menghadapi masalah penegakan hukum, misalnya pemberantasan korupsi.
• Singgung Pilkada 2020, Refly Harun Imbau Jokowi Tak Manfaatkan Momen Corona: Selalu Tangani Sendiri
"Karena saya orang hukum tibalah saya pada pelajaran hukum, yaitu masalah penegakan hukum law and forcement di situ saya mulai merasa di negeri ini soal penegakan hukum."
"Kalau kita ambil kaitannya dengan pemberantasan korupsi," kritiknya.
Refly merasa, pengaruh Jokowi pada masalah pemberantasan korupsi sama sekali tak terlihat.
"Saya malah merasa miris karena akhir-akhir ini kita tahu revisi undang-undang KPK yang memperlemah KPK, ada rekrutmen KPK yang ditengarai banyak pesanan dan lain sebagainya."
"Dua kali rektrutmen pimpinan KPK oleh Pemerintahan Presiden Jokowi justru diwarnai politisasi dan dalam kondisi ini Presiden Jokowi tidak menunjukkan determinasinya untuk betul-betul stand dalam pemberantasan korupsi," kritiknya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)