Terkini Nasional
Buktikan Ia Netral, Refly Harun Ibaratkan Jokowi Ambil 3 Mata Kuliah: Saya Puji Jokowi dalam 2 Hal
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun menegaskan dirinya tak berada di kubu manapun dalam soal berpolitik.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia menceritakan dirinya kala itu disejajarkan dengan para kritikus pemerintah, termasuk dengan Rocky Gerung.
Ia diadu debat dengan tokoh pendukung pemerintah, seperti Fadjroel Rachman.
"Terus terang saja saya pernah berdebat di acara Rosi di Kompas TV, waktu itu mungkin karena saya bersuara kritis terhadap tiga tahun pemerintahan Jokowi pada 2017 lalu, saya diadu waktu itu."
"Saya disatukubukan dengan Rocky Gerung dengan Babe Ridwan Saidi, melawan kubu Johan Budi, Fadjroel Rachman, dan satunya lagi Ruhut Sitompul."
"Saya kira bukan soal benci dan tidak benci Jokowi, bagaimana kita melihat persoalan ini lebih jernih," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Refly menegaskan dibutuhkan orang yang jangan hanya semua menurut dengan presiden.
• Refly Harun Bela Jokowi soal Mudik dan Pulang Kampung: Karena Kita Tahu Netizen Sangat Berkuasa
"Jangan sampai kemudian pemerintahan ini jatuh, karena orang-orang di sekitar kekuasaan membenarkan apapun yang dibuat atau dikatakan, itu buruk."
"Saya sih sebenarnya tidak suka dibentrokkan begitu karena saya mengatakan saya adalah akademisi, yang berusaha untuk senetral-netralnya," kata Refly.
Kemudian ia menyebut lagi soal dirinya memang sering mengkritik pemerintah meski menjadi Komut di perusahaan BUMN.
"Saya ingin menyampaikan selurus-lurusnya apa yang menurut saya benar dalam perspektif ilmu yang saya pahami."
"Waktu itu saya disinggung status saya sebagai Komisaris Utama di BUMN intinya kok masih mengkritik. Ini soal cara berpikir," ujar dia.
Pria asal Palembang ini menegaskan bahwa BUMN itu bukan milik pemerintah namun negara.
• Ngaku Tak Benci Jokowi, Refly Harun Sebut Sampaikan Kritik karena Hal Ini: Bukan untuk Menghina
"Yang namanya BUMN itu adalah Badan Usaha Milik Negara bukan Badan Usaha Milik Pemerintah, tau kan bedanya negara dengan pemerintah," tegasnya.
Sedangkan, pemerintah itu masuk dalam bagian pemerintahan.
Lalu, pemerintahan itu adalah bagian dari negara.
"Jadi menurut ajaran umum sekali yang namanya negara itu terdiri dari unsur satu wilayah, kedua warga negara atau rakyat, dan yang ketiga pemerintahan."
"Nah pemerintahan, bukan pemerintah saja, pemerintahan itu ada yang di eksekutif, ada yang legislatif, ada yang di yudikatif kemudian di state of salary aggency, state of indepeden body itulah pemerintahan," ucap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-10.29:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)