Virus Corona
Dampak Corona, Anak Kos Bayar Uang Sewa dengan Gadai Cincin, Pemilik: Minta Waktu sama Saya
Pandemi Virus Corona mulai berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat, terutama pada daerah yang menerapkan PSBB.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pandemi Virus Corona (Covid-19) mulai berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat.
Sejumlah bidang usaha mulai terdampak akibat aktivitas ekonomi tidak dapat berjalan lancar, termasuk di DKI Jakarta yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebijakan tersebut sehubungan dengan pencegahan penyebaran Virus Corona.

• Anies Baswedan Dinilai Pemimpin Paling Top Atasi Corona, Rico Marbun Soroti Keberanian sang Gubernur
Dikutip TribunWow.com, kondisi ekonomi yang tengah krisis membuat pembayaran tagihan terhambat, terutama bagi penyewa kos.
Rizal, seorang pemilik kos di Kemayoran Baru, Jakarta Selatan menyebutkan kondisi para penyewa kosnya yang mulai kesulitan membayar uang kos.
Menurut dia, beberapa penghuni kosnya berusaha menyediakan uang kos dengan cara menggadaikan barang-barang berharga.
Selain itu, banyak pula yang meminta keringanan agar tenggat waktu pembayaran diundur.
"Salah satu kamar ada yang mau jual motor, ada minta waktu sama saya, 'Pak, tolong dong minta waktu seminggu, saya mau jual motor dulu'," ungkap Rizal, dalam iNews, Senin (27/4/2020).
Melihat kondisi ekonomi yang tengah sulit, Rizal memaklumi.
"Silakan, namanya keadaan seperti ini," katanya.
Ia menuturkan seorang penghuni kos sampai menggantikan biaya sewa dengan cincin berharga.
Selain itu ada pula yang meminta potongan biaya sewa daripada yang biasanya.
• Bantu Warga Terdampak Virus Corona, Kementan dan TNI Siapkan ATM Beras di Tiap Kodim di Jakarta
"Ada juga salah satu kamar sampai gadaiin cincin dengan saya, habis mau gimana lagi," ucap Rizal.
"Terus ada juga yang anak baru pun minta korting. Ada yang begitu," tambahnya.
Seorang penghuni kos, Marcho, mengonfirmasi hal itu.
Ia menyebutkan sempat terpikir untuk mencari kos lain yang lebih murah.
"Kondisi ekonomi yang lagi sulit, mau enggak mau saya juga harus mencari alternatif kos yang lebih murah daripada biasanya," jelas Marcho.
Penghuni kos lainnya, Bima, menyebutkan Rizal berupaya meringankan beban biaya sewa.
"Untungnya dari pihak kos juga sempat beri keringanan sedikit dalam membayar kos," ungkap Bima dalam tayangan yang sama.
"Cukup untuk semuanya," tambah dia.
• Tanggapi Kesalahan Penyaluran Bansos PSBB Jakarta, Anies: Enggak Usah Ditutup-tutupi Itu Faktanya
Lihat videonya mulai dari awal:
Jakarta Alami Penambahan 2 Kali Lipat Kasus Corona
Provinsi DKI Jakarta sempat mendapatkan kabar baik lantaran penyebaran Virus Corona menurun di Ibu Kota.
Selama lima hari terakhir terhitung sampai Minggu (26/4/2020), penambahan Virus Corona di Jakarta terus menurun.
Penurunan tersebut sebelumnya diyakini sebagai dampak positif dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
• Jakarta Nyalakan Lampu Merah Putih setiap Malam sebagai Bentuk Dedikasi Pekerja Medis
Dimulai pada Rabu (22/4/2020) yang mengalami penurunan dari 167 pada update sebelumnya menjadi 120 kasus.
Kemudian pada hari berikutnya Kamis (23/4/2020), penurunan kembali terjadi dengan mencatatkan 107 kasus baru.
Pada Jumat (24/4/2020), hanya ada 99 kasus baru dan 76 kasus baru pada Sabtu (25/4/2020).
Bahkan pada update Minggu (26/4/2020), hanya mendapati penambahan sebanyak 65 kasus baru di Jakarta dengan total menjadi 3.746 kasus.
Namun setelah itu, Jakarta justru kembali mengalami lonjakan jumlah kasus baru, bahkan sampai dua kali lipat.
Dilansir TribunWow.com dari laman resmi corona.jakarta.go.id, terdapat 123 kasus baru pada update terakhir Senin (27/4/2020).
Setelah adanya penambahan sejumlah kasus tersebut, saat ini Jakarta mencatatkan 3.869 kasus.
Dengan rician 337 pasien dipastikan sembuh dan 367 orang dinyatakan meninggal.

• Tunjukkan Datanya, Pengamat Sosial Tak Setuju PSBB Gagal dan Banyak Masyarakat Langgar Aturan Mudik
Seperti yang diketahui Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak di Indonesia.
Disusul oleh Jawa Barat dan Jawa Timur.
Jawa Barat mencatatkan 951 kasus, dengan rincian 96 sembuh dan 78 lainnya meninggal.
Sementara itu Jawa Timur terdapat 796 kasus, 140 sembuh dan 88 meninggal. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan Fajar)