Virus Corona
Benarkan Pemerintah Persuasif Tangani Corona, Pengamat Sosial: Yang Taat Jauh Lebih Banyak
Pengamat Sosial, Devi Rahmawati membenarkan langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona yakni dengan cara lebih persuasif.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Sosial, Devi Rahmawati membenarkan langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona yakni dengan cara lebih persuasif.
Seperti yang diketahui, pemerintah memang lebih mengedepankan langkah-langkah persuasif ketimbang harus dengan cara penegakan hukum yang tegas.
Menurut Devi Rahmawati, tidak ada yang salah dari pemerintah dalam mengatasi Covid-19.

• Sempat Menurun dalam 5 Hari Terakhir, Jakarta Alami Penambahan 2 Kali Lipat Kasus Corona
Dirinya juga menilai pemerian sanksi dalam kondisi seperti ini bukan langkah terbaik.
Devi kemudian mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kesadaran diri yang tinggi menyikapi pandemi Virus Corona.
Hal itu terlihat jauh lebih banyak masyarakat yang sudah taat dengan mengikuti imbauan dan aturan dari pemerintah.
Sedangkan yang melanggar bisa dikatakan hanyalah sebagian kecil dan itupun juga bisa dikendalikan dengan baik oleh petugas.
Dirinya mengaku mempunyai data yang bisa menunjukkan hal tersebut.
Menurutnya, berdasarkan data riset dari Google menjelaskan bahwa pergerakan manusia jauh menurun, tidak terkecuali aktivitas dari Jakarta ke daerah lain.
Itu artinya, kata dia, banyak masyarakat yang tetap memilih berada di rumah ataupun mengurangi aktivitasnya, termasuk tidak melakukan mudik.
• Ungkap Alasan Lain Masyarakat Tetap Nekat Mudik, Sosiolog: Bukan Semata-mata Silaturahmi Keluarga
Maka dari itu, Devi mengatakan tidak mempermasalahkan bahkan mengaku setuju dengan pemerintah yang lebih mengedepankan tindakan yang bersifat persuasif dibandingkan harus dengan cara yang represif.
Hal ini disampaikan Devi dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvOne, Senin (27/4/2020).
"Jadi artinya bukan persoalan sanksi, tapi kalau kita lihat secara total sebenarnya yang taat jauh lebih banyak," kata Devi.
"Kalau kita lihat misalnya riset yang paling gampang pergerakan lewat Google semua sekarang sudah menurun, itu sudah kelihatan," jelasnya.
"Jadi artinya jangan kita melihat masih ada yang berusaha ini adalah bagian bahwa PSBB gagal, tidak, atau bahwa masyarakat kita tidak taat, tidak," tegasnya.