Virus Corona
Jengkel Orang Sepelekan Covid-19, dr Tirta: Sopir Ambulans Itu Udah sampai Malas Nguburin Tiap Hari
dr. Tirta memberikan wejangan kepada orang-orang yang meremehkan bahaya dari pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Ada orang yang kena stroke, kena jantung (penyakit jantung), tekanan darah tinggi, kanker, penyakit imunologi, dan penyakit asma, itu baik-baik saja, bisa di rumah, bisa makan, bisa nyantai," ucap dr. Tirta.
dr. Tirta kemudian mengungkapkan rasa herannya terhadap orang yang masih mempertanyakan kematian orang pasien Covid-19.
"Tapi gara-gara Covid, mereka ini jadi rentan, dan mereka jadi kena finishing, umur mereka jadi lebih pendek, jadi kalau ada orang yang bilang Covid ini tidak mematikan, itu yang meninggal karena Covid bukan karena Covidnya kok," terang dia.
Ia menyayangkan orang-orang yang tidak memiliki empati atas meninggalnya pasien-pasien Covid-19.
"Kamu bisa ngomong kayak gitu karena kamu itu tidak mengalami apa yang kita alami, mencobalah untuk empati, di mana empatimu," ucapnya.
dr. Tirta kemudian menyinggung soal teori konspirasi seputar Covid-19.
Ia menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan orang ingin percaya hal tersebut.
Di sisi lain, ia ingin orang tidak kehilangan rasa kemanusiaan karena teori konspirasi yang bersangkutan.
"Kalau kamu menyepelekan ini ya enggak masalah, lu percaya teori konspirasi enggak masalah, tapi jangan sampai kepercayaan teori konspirasi itu membuat lu kehilangan empati lu," jelas dr. Tirta.
"Kalau lu emang kehilangan empati, lu mending bantu gua, sopir ambulans itu udah sampai males nguburin tiap hari," tandasnya.
• Najwa Shihab Tanya soal Data Kematian Pasien Corona Versi IDI, Jokowi: Jangan Memperkeruh Suasana
Konspirasi Seputar Corona
Satu di antara teori konspirasi yang bereadar adalah adanya klaim yang megnatakan Virus Covid-19 tersebut merupakan senjata yang dibuat oleh sebuah laboratorium biologis.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (20/4/2020), namun klaim tersebut terbantahkan karena setelah dilakukan penelitian ditemukan virus yang bersangkutan berasal dari inang hewan, yang kemunginan besar berasal dari kelelawar.
Terdapat juga penelitian lain yang tidak menemukan bukti pandemi Covid-19 berasal dari laboratorium di China.
Dikutip dari Science Daily, profsor imunologi dan mirkobiologi di Scripps Research, Kristian Andersen menjelaskan bahwa Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 berevolusi secara alami.
"Dengan membandingkan data sekuens genom yang tersedia untuk strain Virus Corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata dia.
• Pengamat Setuju Pemerintah Persuasif soal Penanganan Corona: Kalau Represif, Ada Guncangan Sosial
Simak video berikut mulai dari awal:
(TribunWow.com/Anung)