Breaking News:

Virus Corona

Soroti Nasib Warga Papua di Balik Melimpahnya Hasil Freeport, Faisal Basri: Kekayaan Ini Kutukan

Ekonom senior INDEF, Faisal Basri menyoroti soal banyaknya warga miskin di tengah pembangunan yang begitu besar dilakukan pemerintah.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
YouTube Talk Show tvOne
Ekonom senior INDEF, Faisal Basri dalam tayangan '1 Hari, 1000 Pesan' dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (26/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ekonom senior INDEF, Faisal Basri menyoroti soal banyaknya warga miskin di tengah pembangunan yang begitu besar dilakukan pemerintah.

Dilansir TribunWow.com, Faisal Basri mengatakan kekayaan bumi Indonesia seolah justru menjadi kutukan bagi warga sekitar.

Sebab, menurut dia banyak warga yang tak merasakan manfaat pembangunan dan tetap hidup miskin.

Tak hanya itu, Faisal Basri juga menyebut pembangunan itu justru banyak merusak lingkungan.

Bukan Ekonomi, Faisal Basri Sebut Hal Ini Sulit Diobati karena Corona: Dikasih Uang pun Enggak Mau

Hal tersebut disampaikan Faisal Basri melalui tayangan '1 Hari, 1000 Pesan' dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (26/4/2020).

"Kekayaan ini dinikmati oleh segelintir orang, bayangkan satu persen orang terkaya di Indonesia menguasai kira-kira 44,5 persen kekayaan nasional," jelas Faisal.

"10 persen orang terkaya menguasai kita-kira 75,5 persen kekayaan nasional, jadi jomplang banget."

Lantas, Faisal mengatakan kekayaan yang dimiliki negara banyak tak menyejahterakan warga.

Terkait hal itu, ia kemudian menyinggung kondisi masyarakat Papua di tengah melimpahnya hasil tambang Freeport.

"Jadi kekayaan kita itu tidak menyejahterakan," terang Faisal.

"Freeport menggaruk kekayaan, Papua nasibnya masih seperti itu, Kalimantan Timur kurang apa tapi rakyatnya banyak yang miskin."

Pakar Yakini Kim Jong Un Meninggal Dunia, Foto Pemimpin Korea Utara Tersebar di Dunia Maya

Karena itu, Faisal menyebut kekayaan di Indonesia justru menjadi kutukan buat bangsa.

"Jadi sumber karunia yang diberikan Tuhan itu tidak menyejahterakan rakyatnya," kata Faisal.

"Dalam beberapa hal, kekayaan itu tidak merekah, tidak menjadi berkah buat bangsa ini tapi jadi kutukan," sambungnya.

Faisal menambahkan, dampak banyaknya pembangunan yang dilakukan hanya dirasakan oleh orang tertentu.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19Faisal BasriPapua
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved