Virus Corona
Soroti Nasib Warga Papua di Balik Melimpahnya Hasil Freeport, Faisal Basri: Kekayaan Ini Kutukan
Ekonom senior INDEF, Faisal Basri menyoroti soal banyaknya warga miskin di tengah pembangunan yang begitu besar dilakukan pemerintah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Ditambahkan kemarin, dia mau membentuk dompet sumbangan untuk mencari dana pencegahan Corona."
"Sri Mulyani sudah jujur menyatakan beban APBN sangat berat, memang ini berat sekali," kata Said Didu.
"Pengeluaran pasti membengkak, karena adanya pengeluaran tidak terduga yaitu Corona, yang kedua penerimaan dipastikan turun karena pertumbuhan ekonomi turun, ekonomi berhenti, kemudian pajak juga relaksasi, terus butuh anggaran besar," imbuhnya.
• Kumpulkan Rp 10 M untuk Wabah Corona, Najwa Shihab Jelaskan Distribusi Dana Konser Musik #dirumahaja
Maka dari itu dengan melihat situasi dan kondisi yang sedang dialami oleh Indonesia, Said Didu yakin masyarakat sudah bisa menilai sendiri soal kebijakan dari pemerintah.
Menurutnya, pemerintah lebih mengutamakan kepentingan legacy atau bentuk nyata dari kepemimpinannya dibandingkan dengan kesejahteraan bahkan keselamatan masyarakat.
Said Didu mengatakan yang menjadi prioritas pemerintah adalah legacy, padahal hal tersebut belum tentu berguna untuk masayarakat itu sendiri.
"Sekarang dengan pernyataan Pak Luhut dan Bapenas demikian, di sinilah masayakat bisa menilai, sebenarnya kemana pemerintah berpihak dalam membangun negeri ini," ungkapnya.
"Artinya, dari awal kita lihat bahwa masalah kemanusiaan dan masalah kesejahteraan masyarakat umum selalu diprioritaskan di bawah."
"Yang selalu diprioritaskan di atas adalah legacy, legacy untuk menghasilkan sesuatu yang sebenarnya mengorbankan kepentingan masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Said Didu berpendapat, sebagai seorang pemimpin, sudah seharunya kepentingan masayarakat menjadi prioritas utama.
Terlebih pada kasus ini menyangkut soal kesehatan dan keselamatan hidup.
Maka dari itu, seharusnya dana untuk pembangunan Ibu Kota bisa lebih dulu dialihkan untuk penangan Virus Corona.
Karena seperti yang diketahui, dana untuk wabah Virus Corona, khususnya menyediakan fasilitas kesehatan bisa dikatakan minim.
• Ambil Tindakan Pencegahan Virus Corona, KAI Batalkan 28 Rute Perjalanan, Air Asia Tutup Penerbangan
"Sekarang dengan terjadinya Corona ini, yang dikorbankan bukan lagi kesejahteraan, tetapi keselamatan masayarakat," beber Said Didu.
"Karena Bu Sri Mulyani sudah kewalahan dana untuk menangani kasus Corona, sementara Luhut masih ngotot untuk tidak menganggu dana yang ada untuk pembangunan Ibu Kota."
"Sebenarnya, kalau seorang pemimpin maka akan mengalihkan semua anggaran-anggaran yang legacy dia kedepan demi menyelamatkan nyawa rakyat."
"Kelihatannya Beliau lebih memilih legacy daripada menyelamatkan nyawa rakyat," pungkasnya. (TribunWow.com)