Virus Corona
Penyandang Disabilitas Ditolak Warga meski Sudah Sembuh Corona, Akhirnya Diurus Lagi oleh Pihak RS
Penyandang Disabilitas yang baru saja sembuh dari Virus Corona, Jamsiar sempat mengalami nasib buruk.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Pasien Sembuh Corona Bisa Sumbang Plasma Darah
Setelah sembuh dari Covid-19, Ratri Anindyajati kini menjadi satu di antara pendonor plasma darah di Rumah Sakit Pusat Angkatan darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Seperti diketahui, Ratri besama adik dan ibundanya merupakan pasien yang awal-awal terdeteksi tertular Virus Corona di Indonesia.
Virus Corona yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya membuat sejumlah uji coba metode penyembuhan terus dilakukan.

• WHO Bantah Tuduhan Trump, Tegaskan Virus Corona Berasal dari Kelelawar, Bukan Laboratorium
Satu di antara metode yang baru dilakukan uji klinisnya di Indonesia adalah, plasma darah.
Dikutip TribunWow.com, Tim kesehatan RSPAD Gatot Subroto bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Eijkman dan Bio Farma Bandung melakukan uji konvalesen plasma atau plasma darah dari pasien yang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.
Metode pengobatan ini disebut telah berhasil di beberapa negara dalam mengatasi perbagai kasus penularan virus.
Semenjak metode plasma darah digagaskan, Ratri bersama ibu dan adiknya lalu dihubungi oleh pihak RSPD untuk menjadi donor plasma darah.
"Kami sekeluarga di hubungi RSPAD, jadi setelah 2 minggu sembuh dan keluar dari isolasi di RSPI Sulianti Saroso, pihak RSPD menghubungi kami apakah kami bersedia," terang Ratri dikutip dari Kompas TV, Rabu (22/4/2020).
Ratri mengaku mulanya ia dan keluarganya agak takut untuk menjadi donor.
Pasalnya, selain ia dan keluarganya mempunyai riwayat darah rendah dan tidak pernah donor darah, metode plasma darah sendiri masih asing baginya.
• Cara Tetap Aman Bersepeda di Tengah Wabah Corona, Dokter Ingatkan untuk Selalu Kenakan Masker
• Bahayakah Berpuasa di Bulan Ramadan saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan Ahli Penyakit Menular
Namun, atas penjelasan dari pihak RSPAD ia bersama adik dan ibunya kemudian berkenan untuk mencoba hal tersebut.
"Waktu itu kita sebenarnya agak merasa takut karena kita kan enggak biasa mendonorkan darah," ujar Ratri.
"Kok takut ya, enggak familiar dengan sistem penyaringan darah ini, cuma diambil plasmanya."
"Cuma RSPAD menjelaskan dengan baik dan kita dibuat mengerti tentang prosesnya, lalu akhirnya Sabtu minggu lalu kami ke RSPAD untuk diambil plasma darahnya," tambahnya.