Virus Corona
Ahli Jelaskan Alasan Banyak Pasien Covid-19 Tengkurap saat Dirawat Intensif, Singgung Resiko.
Ahli jelaskan alasan banyak dari pasien Covid-19 berada dalam posisi tengkurap saat dipasangi ventilator.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia, foto-foto perawatan pasien di rumah sakit menjadi terlalu akrab bagi kita.
Namun saat kita melihat pasien Covid-19 dipasangi ventilator untuk membantu mereka bernafas, satu detil menarik perhatian.
Mengapa banyak dari pasien-pasien tersebut berada dalam posisi tengkurap?
• Kunjungan Keluarga di Tengah Corona yang Berakhir Memilukan, Kehilangan Ayah dan Suami dalam 2 Hari
Teknik ini disebut proning dan telah terbukti bermanfaat bagi beberapa pasien yang menderita penyakit pernapasan.
Posisi ini membantu meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru mereka.
Namun teknik ini juga ada risikonya.
Meningkatkan aliran oksigen
Pasien dapat ditempatkan dalam posisi tengkurap (dari bahasa Latin pronus, berarti condong ke depan) selama beberapa jam untuk memindahkan cairan yang mungkin telah terkumpul di paru-paru mereka dan mengganggu pernapasan mereka.
Teknik ini semakin sering digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang membutuhkan dukungan perawatan intensif.
"Banyak pasien Covid-19 tidak mendapat cukup oksigen di paru-paru mereka dan itu menyebabkan kerusakan," kata Panagis Galiatsatos, seorang dokter paru-paru dan pakar perawatan kritis sekaligus asisten profesor di Universitas Johns Hopkins, AS.
"Dan meskipun mereka diberi oksigen, kadang-kadang itu tidak cukup. Jadi, yang kita lakukan adalah menelungkupkan pasien, dengan perut pasien di bawah, agar paru-paru mereka mengembang."
Dr. Galiatsatos mengatakan bagian terberat dari paru-paru terletak di punggung kita, sehingga pasien yang berbaring dengan berat badan bertumpu pada punggung mereka akan lebih sulit mendapatkan udara yang cukup.
• Penghasilan Merosot karena Dampak Corona, Perantau Harus Rela Tinggal di Bangunan Tak Layak
Sebaliknya, teknik proning meningkatkan aliran oksigen dan mendorong penggunaan berbagai bagian paru-paru.
"Ini bisa membuat perubahan yang nyata, kami telah melihat keampuhannya pada banyak pasien," kata sang dokter.
Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proning untuk pasien Covid-19 dewasa dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), untuk jangka waktu 12 hingga 16 jam sehari.