Virus Corona
Tak Ingin Ada Campur Politik di Tengah Corona, Ganjar Pranowo: Seperti Komentar di Youtube Hari Ini
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin adanya campur tangan urusan politik di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin adanya campur tangan urusan politik di tengah pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo hanya ingin dirinya dan semua pihak bisa fokus dalam menangani Virus Corona.
Ganjar mengatakan sebenarnya dirinya tidak ingin melarang-larang masyarakat, apalagi dengan teguran yang keras.

• Soal Usulan PSBB di Semarang, Ganjar Pranowo: Jika Diterapkan, Demak dan Kendal Harus Menyesuaikan
Dirinya hanya ingin masyarakat bisa menyadari tentang bahayanya Virus Corona dan juga penyebarannya yang sangat cepat.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengaku sudah mengetahui pemberitaan maupun konten-konten di Youtube yang menyangkut-nyangkutkan dengan masalah politik.
Ganjar menegaskan bahwa apa yang dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan semua masyarakat dari Covid-19.
Gubernur kelahiran Karanganyar itu meminta semua masyarakat juga bisa bersatu untuk bersama pemerintah melawan Virus Corona dengan mengabaikan kepentingan-kepentingan lain.
"Saya sih sebenarnya bukan bagaimana cara mencegah, terus kelihatannya masyarakat dilarang-larang yang luar biasa," ujar Ganjar.
"Seperti komentar di Youtube hari ini yang kelihatannya belum selesai pada persoalan-persoalan politik, maka orang kita dorong untuk ayo ini perosalan bersama untuk kita jaga," jelasnya.
Ganjar kemudian meminta kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan mudik, terlebih saat ini pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik.
• Jokowi Keluarkan Larangan Mudik, Menhub Luhut Jelaskan Detailnya: Berlaku Efektif Mulai 24 April
Dirinya mengingatkan kembali betapa tingginya risiko ketika ada masyarakat yang tetap nekat pulang kampung.
Apalagi saat ini muncul status baru untuk kasus Virus Corona, yakni orang tanpa gejala (OTG).
"Ayo kita buat kesadaran penuh untuk kemudian tidak balik, jangan ditumpangi kepentingan apapun, ini urusan penyakit, tidak ada kepentingan politik yang lain, dimana kita harus menjaga bersama-sama," kata Ganjar.
"Kalau tidak kan kasian masyarakat yang ada di kampung, karena sekarang orang tanpa gejala itu bisa menulari," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-4.57:
Kasus Virus Corona di Semarang Terus Meningkat
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kasus Virus Corona di Semarang makin banyak.
Akibatnya, Ganjar Pranowo memperingatkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk bersiap jika dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo di acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne pada Sabtu (19/4/2020).
• IDI Jelaskan 3 Faktor Penyebab Beda Data Virus Corona di Indonesia: Ada Contoh Nyata
Mulanya, Ganjar Pranowo menyinggung soal banyaknya warga yang sudah bertanya masalah bantuan sosial karena terdampak wabah Virus Corona.
Ganjar mengatakan, dirinya tak bisa begitu saja melangkah.
Ia ingin belajar terlebih dahulu soal bantuan itu pada DKI Jakarta dan Jawa Barat yang terlebih dahulu memberlakukan PSBB.
"Kita belajar juga dari DKI, kita belajar dari rencana pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah dan ini yang komplain ke saya sudah minta ampun banyaknya."
"Sampai di IG (Instagram) saya sampaikan untuk masyarakat Jawa Tengah di Jabodetabek yang kena PSBB silakan daftar ke sini-sini, sehingga saya harus komunikasi dengan gubernur DKI dan Jabar," jelas Ganjar.
Ia mengatakan, sebelum mengambil langkah PSBB harus mempersiapkan banyak hal mulai dari bantuan hingga keamanan.
"Ini data dari dulu yang berikutnya kita meminta agar logistiknya disiapkan, sistem transportasinya disiapkan, jaring pengaman sosialnya disiapkan, sosial dan ekonominya disiapkan, keamanannya disiapkan."
"Sehingga jika kemudian itu bisa dilaksanakan ya InsyaAllah ini akan lebih baik," ujarnya.
• Tindak Lanjut Larangan Mudik, Menhub Luhut Pandjaitan Tutup Akses Keluar Masuk Jabodetabek

Sehingga, kini ia menegaskan sekali lagi untuk bisa belajar dari Jabodetabek serta Kota Tegal yang baru saja ia setujui untuk mengusulkan PSBB ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Maka semua kawan-kawan di Kabupaten Kota saya mintakan ini ada kesempatan belajar dari Jabodetabek dan belajar persiapannya dari Kota Tegal," ucapnya.
Selain itu, ia juga memperingatkan Semarang untuk bersiap-siap jika pihaknya memutuskan untuk PSBB.
"Bahkan kota Semarang sudah saya warning sekarang siapkan skenarionya, karena perkembangan atau pertumbuhan Covid-19 di Semarang ini kan cukup tinggi itu saya minta kan Pak Wali Kotanya," ungkapnya.
Hingga Minggu (19/4/2020) siang, sudah ada 324 orang kasus Virus Corona di Jawa Tengah.
Semarang menjadi kota dengan kasus terbanyak Covid-19 di Jawa Tengah.
• Akui Takut dan Paham Risiko Corona, Chairul Tak Gentar Jadi Cleaning Service RS: Sudah Kewajiban
Lalu, hal itu lantas menjadi pertanyaan oleh presenter.
Presenter bertanya alasan hanya Kota Tegal yang diberlakukan PSBB sedangkan Virus Corona bisa menyebar ke mana saja.
"Gubernur saya mengerti untuk menyetujui PSBB ini kan memang Kemenkes lah yang kemudian punya kuasa."
"Tapi kalau kita mengetahui bahwa, Covid-19 ini kan tidak mengenal batas wilayah administrasi kalau hanya Tegal yang menerapkan PSBB, Jawa Tengah tidak, ini efektifitas penanganan Covid-19 di Jawa Tengah ini seperti apa," tanya Presenter.
Lalu Ganjar menjawab bahwa di Jawa Barat dan Banten juga tidak seluruhnya diberlakukan PSBB.
"Kan di Jabodetabek tidak seluruh Jawa Barat dan Banten kan kecuali DKI yang penuh kan maka by theory sebenarnya benar."
"Karena kita cara mengusulkannya itu teritorinya pemerintahan maka pemerintahannya yang mengusulkan begitu," jawab Ganjar.
• Perawat Pasien Corona Akui Sulit Kontrol Emosi: Saat Video Call sama Anak, Mereka Lagi Lucu-lucunya
Lalu, Ganjar mengakui dirinya sempat berkomunikasi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk kemungkinan pemberlakuan PSBB.
"Maka ada obrolan saya dengan Pak Wali Kota Semarang umpama kalau kita melihat seperti ini, Pak Endi kita siap-siap saja."
"'Oke Mas Gub saya kira kita harus mempertimbangkan daerah Semarang Raya'," ucap Ganjar.
Lalu, ia mengatakan dirinya memang belajar dari Jabodetabek terkait pemberlakuan PSBB.
"Nah ini betul cara berpikirnya, nah makanya ayuk kita belajar dari Jabodetabek dan belajar dari Kota Tegal," ucap dia.
Ganjar membenarkan kata-kata presenter bahwa memang penyebaran Virus Corona tidak berdasar wilayah administrasi, namun ia melihat pertumbuhannya seperti apa.
"Nah sebenarnya bener teorinya tidak pemerintahan, teorinya kira-kira pertumbuhan di sekitar seperti apa."
"Jadi kalau kemudian ya dipakai seperti Jabodetabek maka menurut saya itu benar adanya, begitu," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:43:
(TribunWow.com/Elfan Fajar Nugroho/Mariah Gipty)