Virus Corona
Perawat Diusir dari Kos di Palembang, Gubernur Sumsel: Tak Setragis yang Diceritakan, RT Itu Benar
Gubernur Sumsel, Herman Deru merspons kabar 6 tenaga medis dari mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan karena diusir dari kos
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Malam, kalau misalnya jadwal saya di pagi atau siang atau sampai jam 8 malam, masih bisa saya hubungi sekitar jam 9 malam."
Bahkan, Rabiyatun juga merasakan pahitnya tak bisa berkomunikasi dengan sang anak pada kondisi tertentu.
"Tapi kalau misalnya posisi saya tugasnya dari jam 8 malam ke jam 2 pagi, saya enggak ada komunikasi," ujar dia.
"Hanya komunikasinya di pagi hari, itu pun kalau anak saya sudah bangun."
• Kisah Viral Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk 5 Anaknya: Bisa Makan Saja Beruntung
Pengakuan Rabiyatun itu pun langsung ditanggapi oleh sang presenter.
Presenter itu bahkan mengaku tak mampu membayangkan jika berada di posisi Rabiyatun.
"Saya enggak bisa membayangkan enggak berkomunikasi dalam sehari seperti apa menahan rindu," ucap sang presenter.
Tak kuasa menahan air mata, Rabiyatun mengaku sering menangis seorang diri di dalam kamar setelah menjadi relawan di Wisma Altet.
Ia mengatakan sangat merindukan kebersamaan dengan keluarga, terutama dengan anaknya.
"Kadang kalau bersama teman saya agak lupa untuk anak saya, tapi kalau saya sudah ada di kamar itu saya neteskan air mata," ucapnya menangis.
"Sampai sekarang pun gitu, saya rindu dengan ketawanya bermain, karena kalau hari-hari di rumah itu selalu dengan saya."
Simak video berikut ini menit ke-8.58:
(TribunWow.com/Rilo/Tami)
BACA JUGA: Perawat Diusir dari Kos di Palembang, Gubernur Sumsel: Tak Setragis yang Diceritakan, RT Itu Benar